23. She Will Go

11.4K 1K 1.4K
                                    

Jangan lupa vote ➾ komen ➾ share

⁀➷ Kalian bisa play lagu ini selama membaca

ENHYPEN - Polaroid Love
1:08 ──•───── 3:27
↺ << ll >> ⋮≡

──qׁׅυׁׅꫀׁׅܻꫀׁׅܻꪀׁׅ ꪱׁׅᥣׁׅ֪ᨵׁׅꪀׁׅɑׁׅ֮──

❦𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠❦─────•~❉᯽❉~•─────Waktu yang berjalan adalah uang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❦𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠❦
─────•~❉᯽❉~•─────
Waktu yang berjalan adalah uang.
─────•~❉᯽❉~•─────

➾ 23. She Will Go

Di atas brankar rumah sakit, kini Gio telanjang dada hingga memperlihatkan otot-otot perutnya yang dapat meruntuhkan keimanan. Sesekali dia meringis kecil ketika dokter mulai membersihkan darahnya di area punggungnya, namun hal itu tidak membuat tatapan mata cowok itu lepas dari Ilona yang duduk santai seraya bermain ponsel.

Perkataan Gio yang terus memojokkan Ilona, bahwa kondisinya sekarang ini karena pengorbanan yang dia lakukan untuk menyelamatkan Ilona, membuat gadis itu yang awalnya tidak peduli terpaksa menemani Gio sampai di rumah sakit.

"Na," panggil Gio ketika dokter hendak menjahit kulit punggungnya yang robek.

Yang di panggil namanya menoleh malas. Satu alis Ilona terangkat menanyakan alasan Gio memanggil namanya.

"Sini bentar," pinta Gio.

"Ogah." Ilona menolak mentah-mentah.

"Bentar doang ah elah, lo tau gue kaya gini gara-gara—"

Gio tersenyum menang melihat Ilona yang akhirnya memilih berdiri dari sofa. Dari ekspresi wajah yang di tunjukkan, Gio paham betul gadis itu sangat kesal dan ingin cepat-cepat pergi dari sini.

Ketika Ilona mendekati brankar, langsung saja tangan Gio menarik pinggang Ilona hingga jarak mereka menjadi dekat. Tentu hal itu mampu membuat Ilona terkejut.

Pelukan cowok itu kian merekat ketika kulit Gio mulai di jahit oleh dokter. Mata laki-laki itu terpejam merasakan sakit, tangannya mencengkram kuat pinggang Ilona.

"Shhhh," desis Gio ketika merasakan sakit di punggungnya.

Ilona tidak bereaksi apa-apa dan tidak melakukan pemberontakan seperti biasa. Walau di jarak sedekat ini, jantung Ilona tidak berdebar-debar seperti dahulu saat bertemu Gio.

***

21.05, pukul malam itu keadaan ruang rawat Gio begitu sunyi seiring waktu malam yang semakin larut.

Kerena kondisi luka Gio yang belum sepenuhnya kering membuat cowok itu harus menjalani rawat inap malam itu.

Sesekali Gio terkekeh melihat raut wajah Ilona yang begitu kelelahan.

QUEEN ILONA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang