42. Bryan, Who Are You?

6.3K 566 1K
                                    

Jangan lupa vote ➾ komen ➾ share

⁀➷ Kalian bisa play lagu ini selama membaca

One Direction - Perfect
1:08 ──•───── 3:27
↺ << ll >> ⋮≡

──qׁׅυׁׅꫀׁׅܻꫀׁׅܻꪀׁׅ ꪱׁׅᥣׁׅ֪ᨵׁׅꪀׁׅɑׁׅ֮──

❦𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠❦─────•~❉᯽❉~•─────Sekuat apapun perempuan, dia tetap akan menjadikan air mata sebagai pelampiasannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❦𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠❦
─────•~❉᯽❉~•─────
Sekuat apapun perempuan, dia tetap akan menjadikan air mata sebagai pelampiasannya.
─────•~❉᯽❉~•─────

➾ 42. Bryan, Who Are You?

Angka empat belas menjadi nomor punggung Gio pada jersey yang dia kenakan. Jika orang lain mengira itu hanyalah sebuah angka biasa untuk Gio, faktanya tidak. Angka 14 adalah angka tanggal lahir Ilona. Kata Elang sih begini, bucinnya Gio itu di luar semesta.

Penonton yang memenuhi lapangan SMA Galaxy begitu heboh. Seolah-olah terik matahari kala siang itu tidak menjadi penghalang kesenangan mereka.

Kelas XII IPA 2 vs XI IPS 4. Untuk class meeting kali ini pertandingan bola basket antar kelas tidak hanya di ikuti oleh laki-laki, namun perempuan juga.

Masing-masing kelas berjuang untuk mendapatkan gelar juara, bonusnya kambing sebagai hadiah utamanya.

Mbekkk .... Mbekkk .... Mbekkk....

Di ikat di tiang bendera kambing tersebut tiada henti bersuara, hal ini semakin menambah semangat mereka.

Dughh!

Mata Ilona terpejam menahan emosi untuk yang kesekian kalinya. Si pelaku yang menabraknya dengan kasar tadi tanpa meminta maaf langsung melanjutkan mendribble bola, menggiringnya menuju ring guna mencetak poin.

Ilona berkacak pinggang seraya menatap sinis punggung si pelaku.

"Lo mau main basket apa mau ngajak ribut tolol!" maki Ilona kesal.

Mereka adalah tim, kerja sama itu harus. Namun sejak awal pertandingan tidak sekalipun cowok itu mau bekerja sama dengan Ilona, tidak jarang Ilona merasa bahwa cowok itu memang enggan untuk setim dengannya. Garis bawahi hanya dengan Ilona.

"Na—kita mah apa atuh—cowok lo permainannya cakep bener—in my dream, Na, kalo kelas kita m—enang—" ujar Guntur ngos-ngosan setelah menghentikan larinya di samping Ilona.

Tanpa peduli Ilona menjawab. "Yaudah sih kalo cowok gue yang menang."

"Ck! Gue pengen tuh kambing, Na."

Kepala Ilona menoleh pada papan skor yang menunjukkan poin kelas Gio jauh lebih unggul dari kelasnya.

"Ayolah Na, bujuk cowok lo biar mau ngalah," hasut Guntur.

QUEEN ILONA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang