07

91 18 10
                                    

Hi....
Happy reading ~~~
Jangan lupa pencet ⭐
Thank you

7. Flashback

🍃

Menunggu balasan dari Airin membuat Sean teringat kembali akan kejadian tiga tahun silam. Saat itu, ia beserta geng biliarnya datang ke pernikahan Pasha. Sean berdiam diri di tempat agak tersembunyi namun maniknya tidak lepas dari seorang gadis yang sibuk berbincang di deretan VIP.

"Mau sampe kapan diliatin doang, Sen?" Itu suara Dimas. "Samperin sana!" Tambah Dimas.

Sean membalasnya dengan tersenyum kecut, "Dia udah punya pasangan, Dim. Lo gak liat cowok di sebelah dia?"

"Belum apa-apa udah nyerah aja nih bocah. Siapa tau kan, cuma rekan kerjanya doang. Gue perhatiin si Airin menjaga jarak dari tuh cowok," balas Dimas mencoba mendukung Sean.

"Gue udah seneng kok bisa liat dia dari sini," ujar Sean pelan.

"Lo gak kasian sama hati lo? Udah berapa taun coba lo mendem perasaan sendiri? Gak takut tiba-tiba nanti ada jarkom Airin nikah? Seenggaknya lo udah nyoba confess. Itu sih saran gue."

Dimas adalah saksi perjuangan cinta sepihak yang dirasakan oleh Sean. Dua pemuda itu merupakan sahabat semenjak SMP. Sean tergabung dalam klub biliar juga lantaran ajakan Dimas. Selain Pasha, Dimas adalah satu-satunya orang yang tahu jika Sean menyukai Airin sejak mereka di bangku sekolah.

"Iya, nanti gue juga bakal confess. Nunggu waktu yang tepat," balas Sean malas.

"Good luck, bro," Dimas menyemangati Sean.

Dua minggu setelah pernikahannya, Pasha baru kembali bermain biliar. Ia pun bergabung bersama Sean dan Dimas sambil menunggu anggota yang lain hadir.

"Hey, bro! Kok waktu itu lo gak nyamperin adek gue, Sen? Malah pamit duluan, yeuuu," ucap Pasha langsung to the point.

"Cemen banget dia, Bang, masa cuma liatin dari jauh doang," Dimas menanggapi yang sontak mendapat gelak tawa dari Pasha.

"Hahaha, ya ampun Sen, lo minder nih ceritanya? Lagian ya, asal lo tau, cowok yang sama Airin waktu itu cuma rekan kerja dia doang. Gue udah confirm ke doi. So, kesempatan lo masih terbuka lebar, bro!" Pasha mencoba menghibur Sean yang terlihat kusut. "Kabarin aja kalo lo butuh bantuan gue," ujar Pasha.

Sean hanya membalasnya dengan mengangguk lemah, "Thanks, Bang."

Sean sangat ingin bertemu dengan Airin dan mengungkapkan segalanya. Tapi, ia tidak punya alasan yang kuat untuk kembali bertemu dengan Airin. Ia juga merasa belum pantas untuk Airin. Ia hanyalah staf biasa dan merasa belum punya sesuatu untuk dibanggakan. Jadi, mungkin saat ini yang bisa dilakukan oleh Sean hanyalah terus mengagumi dalam diam.

Hari berganti, bulan berlalu, tahun pun bertambah. Sean masih menyimpan rapat perasaannya itu. Hingga suatu malam seusai bermain biliar, Pasha menghampirinya.

"Sen, gue punya kabar buat lo. Tapi, kayaknya ini kabar buruk. Airin...." ucapnya menggantung.

"Kenapa Airin, Bang?" Tanya Sean penasaran lantaran biasanya Sean yang bertanya terlebih dahulu perihal kabar Airin.

"Airin.... dia bilang ke gue kalo dia abis jadian... sorry, Sen," ucap Pasha menyesal.

"Santai, bang. Gue juga udah duga kok. Thanks buat infonya, Bang," jawab Sean lemas.

Sebenarnya Sean sudah menduga jika Airin baru saja jadian lantaran tadi ia sempat melihat story Airin yang mengunggah foto ia memegang bunga dengan caption "Our first day". Yeah, selama ini Sean menjadi pengagum rahasia Airin dengan membuat second account untuk stalk Airin. Airin tampak bahagia di foto itu. Dugaannya diperkuat dengan pernyataan Pasha tersebut. Jadi, Sean memutuskan untuk memendam kembali perasaannya.

Love Again ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang