23

100 16 12
                                    

Annyong!

Maaf, lama banget baru update hiks🙏






23. With You



❣️

Setelah berganti status menjadi sepasang kekasih, Sean tentu saja lebih sering menghubungi Airin. Ia juga menyempatkan mampir ke restoran sang pujaan hati sepulang kerja. Di akhir pekan, Sean bahkan sering menghabiskan waktu untuk menggarap pekerjaannya di restoran Airin. Ya, meskipun seharusnya akhir pekan adalah waktu untuk rehat dari pekerjaan, terkadang ada deadline yang harus diselesaikan meski sudah memasuki akhir pekan. Dibanding menyelesaikannya di rumah, Sean lebih memilih untuk mengerjakannya di restoran Airin. Setidaknya, ia bisa melihat kekasihnya meski perempuan itu sibuk dengan aktivitasnya.

Satu purnama terlewati semenjak Sean memberikan cincin kepada Airin namun sang dara belum ada tanda-tanda mengenakan cincin tersebut. Sean sebenarnya tidak sabar. Apakah ia harus bertanya pada Airin, berapa lama lagi ia harus menunggu? Tapi, Sean teringat, dia sudah berjanji akan menunggu Airin selama apapun itu. Jadi mungkin, ia harus lebih banyak berdoa. Setidaknya sekarang statusnya naik satu tingkat, bukan hanya sahabat, tapi kekasih Airin.

Airin menghampiri Sean yang sedang menunggunya di lantai dua restorannya. Waktu menunjukkan pukul sembilan malam lewat, jadi pengunjung restoran Airin mulai meninggalkan meja mereka karena restorannya akan segera ditutup.

"Sean, kenapa gak langsung pulang aja? Kenapa malah nyamperin aku?"

"Mau ngasih titipan kamu," Sean memberikan oleh-oleh yang isinya adalah jajanan khas Yogyakarta titipan Airin. Sean mengikuti training yang diadakan di Yogyakarta selama tiga hari. Jadi, karena rindu dengan kekasihnya, ia memutuskan untuk bertemu Airin malam ini juga. Airin pun mengucapkan terima kasih. "My pleasure, Rin," jawabnya.

"Besok kan bisa ngasihnya. Kamu seharusnya pulang dulu, kamu pasti capek," jawab Airin merasa bersalah.

"Udah pulang kok tadi."

"Kalau gitu aku bisa ambil di rumah kamu. Atau di gosend aja," jawab Airin.

"Seminggu gak ketemu, jadi kangen, makanya aku nyamperin kamu," jawab Sean to the point. Airin yang mendengar itu sontak bersemu, ia pun speechless. Semenjak resmi berpacaran, Sean menjadi lebih terbuka dan blak-blakan kepadanya.

"Ih, sejak kapan kamu jadi sering gombal gini, Sean?" Ucap Airin sambil tersipu.

"Gombal sama pacar sendiri, gak apa-apa kan?" Sean mengatakannya sambil terkekeh.

"Ya iya, tapi aku belum terbiasa," ucap Airin berusaha menyembunyikan pipinya yang bersemu.

"Ya udah, sekarang harus mulai terbiasa." Keduanya pun terkekeh bersama.

"Kalau kamu ke rumah, emang udah siap ditanya-tanya sama Mama?"

"Eh? Duh, iya ya," Airin teringat kembali ketika Mama Sean mendatangi restorannya. Seminggu setelah meresmikan hubungan mereka, Airin dan Sean sepakat untuk memberitahu orang tua masing-masing. Mama Sean sangat bahagia akhirnya putra semata wayangnya berhasil mendapatkan perempuan yang didambakannya sedari dulu. Begitu pun dengan orang tua Airin yang menyambut baik hubungan putrinya dengan anak dari sahabatnya itu.

"Airin, akhirnya bisa ketemu lagi. Apa kabar, Rin?" ucap Mama Sean sambil cipika-cipiki begitu sampai di restoran dan bertemu Airin.

"Aku baik. Tante apa kabar?" ujar Airin.

Love Again ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang