13. Bestie
❤️
Sean baru akan menjawab, namun suara bel menginterupsi. Sean pun membuka pintu dan ia terkejut. Astaga, ia lupa kalau ada satu orang lagi yang ingin berkunjung ke apartemennya! "Gawat, Airin bisa salah paham," ucapnya dalam hati.
"Lo ngapain aja sih, Sen? Ditelpon gak aktif dari tadi," ucap sang tamu sambil berlalu menuju ruang tamu meninggalkan Sean yang bergeming di depan pintu.
"Oalah, pantesan gak aktif, ternyata lagi kedatangan tamu," ucap si tamu yang belum menyadari "tamu spesial" Sean. Airin yang sedari tadi fokus memperhatikan arah pintu mendadak membeku. Sean bilang dia single, terus siapa cewek ini yang bertamu malam-malam? Tanya Airin dalam hati. Airin lupa, dirinya sendiri pun bertamu di malam hari. Sebentar, sepertinya wajahnya tidak asing? Lanjut Airin dalam hati.
"Halo mbak," sapa si tamu yang baru datang. Pandangan Airin dan si tamu itu pun bertemu. "Loh, ini kan Mbaknya yang waktu itu ketemu di mall kan, ya, Sen?"
"Mbak Airin ya? Bener kan, Airin?" Ucapnya sambil menyapa dan berjabat tangan dengan Airin.
"Hai... Iya. Aku Airin," balas Airin ramah. Ia pun menatap Sean yang kini berjalan ke arah mereka.
"Masih inget, gak? Aku Sheila," jawabnya.
"Rin, ini Sheila. Kalian pernah ketemu di outlet skincare," jawab Sean yang membuat Airin ber-ah ria karena baru mengingatnya.
"Eum, Sen, kalo kalian ada perlu, aku balik duluan ya," ucap Airin karena ia merasa canggung.
"Eh, gak apa-apa, Mbak, kalian lanjut aja ngobrolnya. Aku cuma mau balikin kunci mobilnya Sean," Sheila adalah seorang yang quick-witted. Ia dengan cepat memahami situasi yang ada di depannya. Padahal sebenarnya Sean memintanya untuk membantu acara packing pemuda itu.
"Duduk, Shel. Gue rasa lo sama Airin bisa jadi bestie," suara Sean tidak seantusias tadi ketika ia mengobrol dengan Airin. Mungkin karena kehadiran Sheila cukup merusak mood nya yang ingin mengobrol lebih lama dengan Airin.
"Kok gitu?" Sheila bertanya heran.
"Rin, Sheila ini sepupu aku," jelas Sean karena ia tidak ingin Airin salah paham. Akhirnya rasa penasaran Airin terjawab. Ada perasaan lega mengetahui bahwa gadis itu sepupu Sean.
"Oh, ya, Rin, kamu masih suka nonton drakor?" Sean memastikan.
"Masih. Tapi gak sesering dulu," jawab Airin.
"Nah, kan. Kalian punya banyak kesamaan. Pasti cocok jadi bestie."
"Emang apa aja kesamaan kita?" Sheila bertanya.
"Lahir di tahun yang sama, sama-sama suka drakor, K-Popers, sama-sama Potterhead--"
"Oh ya?" "Yang bener?" Ucap Sheila dan Airin bersamaan.
"--dan sama-sama mantan Jay," lanjut Sean dalam hati.
"Tuh kan, baru aja gue sebutin hal umum kalian udah histeris," ujar Sean, lebih kepada sepupunya.
Dua perempuan di ruang itupun larut dalam obrolan mereka, melupakan Sean yang berjasa mempertemukan mereka. Namun, sesekali Airin melibatkan Sean ketika membahas Harry Potter. Benar perkiraan Sean, bahwa Airin dan Sheila pasti cocok jadi sahabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Again ✔️
General FictionDipertemukan kembali pada waktu dan keadaan yang sangat tidak terduga. Akankah takdir mempersatukan mereka? ---- Cerita ini hanyalah fiksi. Pembaca bebas berimajinasi mengenai cast-nya. Please show your support for my works, thanks. Highest rank #3...