Love Again ✔️

11

11. Letter to Airin

▪︎▪︎▪︎▪︎

Orang tua Airin dan Sean akhirnya bertemu beberapa minggu setelah kunjungan Sean ke rumah Airin untuk menyudahi perjodohan mereka. Awalnya, kedua orang tua mereka saling merasa tidak enak karena perjodohan kedua putra putri mereka batal, tapi karena mereka sudah lama bersahabat, hal itu bisa dimaklumi. Dari pertemuan itu, orang tua Sean mengetahui bahwa Airin sudah punya kekasih, fakta yang disembunyikan oleh Sean. Orang tua Sean mencoba mengerti kondisi Airin. Mereka juga bisa memahami bahwa perasaan anak-anak mereka tidak bisa dipaksakan.

Karena tidak ingin persahabatan mereka terputus, orang tua Airin mengajak orang tua Sean untuk bertemu lagi, tepatnya satu minggu setelah acara ulang tahun cucu mereka. Airin yang kini menjomblo hanya bisa pasrah menghabiskan malam minggu sendirian di rumah lantaran orang tuanya yang memiliki agenda.

"Mau kemana sih, Ma? Janjian sama siapa? Tumben sore-sore gini. Biasanya sore udah di rumah," ujar Airin ketika mendapati Mamanya berpenampilan berbeda dari biasanya.

"Mama mau double date sama orang tuanya Sean. Duh, kasian deh gadisnya Mama sendirian di rumah. Apa mau ajak Sean sekalian, biar triple date?" goda sang Mama.

Meskipun Airin sudah memberitahu bahwa hubungannya dengannya Jay sudah berakhir, orang tua Airin tidak ada niatan lagi untuk menjodohkan Airin. Mereka paham, Airin pasti butuh waktu sehingga membebaskan Airin dalam hal percintaan. Toh, kalau jodoh pasti bakal bertemu, kan?

"Apaan sih, Ma? Sean udah punya agenda lah pasti," jawab Airin sekenanya.

"Oh, gadisnya Mama sebenernya pengen jalan sama Sean ya? Gimana, Mama telepon Tante Yuna, ya, biar Seannya diajak sekalian?" Mama Airin tidak kehabisan ide menggoda putrinya.

"Ih, bukaaaaan. Udah ah, aku mau edit konten. Happy shopping, Mama," ucap Airin salah tingkah. Ia kemudian berlalu menuju kamarnya.

Berbicara mengenai Sean, sudah seminggu tidak ada kabar dari lelaki itu. Katanya mau sahabatan lagi, tapi kok Sean gak ada WA ataupun telepon ya, batin Airin. Mungkin Sean tidak ingin menjadi perusak hubungan orang, jadi Sean tidak menghubungi Airin lagi. Tapi kan, Airin sekarang jomblo, jadi tidak masalah jika mereka berhubungan kembali. Ah, Airin lupa, Sean tidak tahu-menahu perihal kandasnya hubungan asmaranya dengan Jay. Makanya Sean tidak mencoba menghubungi Airin kembali.

Di saat seperti inilah Airin ingin punya seseorang untuk berbagi. Tidak harus kekasih, Airin butuh seseorang untuk berbagi kisah hidupnya. Airin jadi merindukan Sean, dulu mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Ah, Airin harus segera menyibukkan diri agar tidak larut dalam kesepian. Ia pun mulai mengedit video untuk konten YouTube-nya. Sejak ia resign sebagai koki, Airin semakin fokus menjadi food vlogger dengan konten masak-memasaknya. Airin ingin berbagi tips seputar memasak. Selain itu, gadis itu mulai mencoba untuk bisnis catering rumahan mengingat keahliannya di bidang kuliner yang selama ini ia geluti.

Dua jam bergelut di depan laptop, Airin pun istirahat sejenak. Ia meregangkan diri untuk melemaskan ototnya. Pandangannya pun tidak sengaja bertemu dengan kotak yang diberikan Sean seminggu yang lalu. Airin mengambil kotak itu.

"Sean bilang buat buka kado ini di hari ultah gue. Tapi gak papa lah ya gue buka sekarang, toh sama aja gue bakal liat isinya juga," monolognya.

Airin menemukan sebuah amplop yang ia yakini isinya ucapan selamat ulang tahun, sebuah buku, dan sesuatu berbentuk kotak yang dibungkus dengan kertas kado. Airin membuka buku itu sekilas dan langsung membuka amplop yang menyertainya dan membacanya.

Hati Airin mencelos. Ia pun membuka kado yang terbungkus dengan kertas kado bermotif bunga. Airin pun speechless.

Sebuah time-turner. Ya, Airin dulu adalah penggemar berat Hermione Granger dan ia ingin memiliki kalung indah yang ajaib itu. Dan kini ia bisa memilikinya berkat Sean. Meski mereka berpisah hampir sepuluh tahun, lelaki itu masih mengingat hal-hal kecil tentang dirinya. Sedalam itukah perasaan Sean untuknya? Airin jadi merasa bersalah. Airin pun teringat isi surat Sean. Ia kembali membacanya. Tunggu, Sean mau pergi? Apakah karena dirinya?