Holaaa!
Ada yg masih nunggu gak ya? 😄Part ini republished, ada tambahan, tapi dikit banget hehehe
22. Sunset
🌇
Di perjalanan menuju restoran sang pujaan hati, Sean mampir di sebuah toko kue. Ia ingin membeli kue kesukaan Airin. Selain itu, ia juga sudah menyiapkan sesuatu untuk diberikan kepada Airin selain kue. Ah, satu lagi, Sean juga sudah menyiapkan hati jikalau nanti kemungkinan yang paling tidak diinginkan Sean terjadi. Tapi, kali ini ia yakin bahwa Airin akan memberikan jawaban yang ia mau.
Sean sudah sampai di restoran Airin dan bertemu dengan salah satu staf yang kemudian menyapanya.
"Mas Sean, ya?" tanya staf tersebut. Sean mengangguk.
"Mbak Airin bilang Mas Sean bisa nunggu di ruangannya. Mbak Airin masih ada urusan sebentar katanya, Mas," lanjutnya kemudian mengantarkan Sean menuju ruangan Airin.
Setelah mengucapkan terima kasih, Sean duduk di sofa ruangan tersebut.
Beberapa menit terlewati, yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba.
"Sean, udah lama ya? Maaf banget tadi ada masalah sama supplier."
"Gak apa-apa, Rin. Aku baru nyampe kok," jawab Sean padahal dirinya sudah menunggu hampir tiga puluh menit. Tapi, itu bukan masalah. Sean rela menunggu selama apapun untuk Airin.
"Ah, iya, ini buat kamu," lanjutnya sambil memberikan paper bag berisi kue kesukaan Airin.
"Wah, apa nih?" Airin bertanya sambil membuka paper bag tersebut. "Ya ampun, Sean. Kamu masih inget aku suka kue ini?" tanya Airin tidak percaya mendapati kue kesukaannya. "Sean, thank you." Sean membalasnya dengan senyuman tipis, salah tingkah.
"Sean, kamu hari ini available sampe jam berapa?" Airin memastikan kembali meski mereka sudah janjian sebelumnya.
"Aku free hari ini. Kenapa, Rin?"
"Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat."
"Kemana, Rin?"
"Aku pengen ke Dufan."
"Dufan?" ulang Sean dengan wajah penuh tanya.
"Iya, Dufan... Aku pengen ke pantai," jawab Airin.
"Alright. Let's go."
"Oke, let's go," ujar Airin dengan senyum di wajahnya. Ia membawa bekal yang telah ia siapkan sebelumnya. Sean yang melihat sang pujaan hati membawa lebih dari satu tas akhirnya membantu Airin membawa bekal.
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Lebih dari setengah hari Airin dan Sean menghabiskan weekend mereka di Dufan. Airin mengajak Sean untuk menaiki wahana yang ada di taman hiburan tersebut. Sean yang tidak ingin melihat Airin sedih jika ia menolak permintaan gadis itu, akhirnya menyanggupi semua tantangan Airin untuk menaiki wahana yang cukup ekstrem.
"Ya ampun, Sean kamu masih takut, ya," ujar Airin setelah mereka menaiki wahana Histeria. Airin mengatakan hal itu lantaran Sean terlihat masih mengatur napasnya padahal mereka sudah berjalan meninggalkan area wahana tersebut. "Maaf ya aku maksa buat naik ini," lanjut Airin.
"It's okay, udah lama aku gak naik wahana ekstrem kayak gini. Jadi, masih deg-degan. But, I'm okay. Makasih udah ajak aku ke sini," lanjut Sean.
"Aku yang makasih karena kamu mau aku ajak ke sini, dadakan lagi." Sean membalasnya dengan senyuman.
Menjelang siang, mereka menikmati bekal yang dibawa Airin. "Kamu sering bikin bekal gini ya, Rin?" ujar Sean tampak takjub dengan bekal yang disiapkan oleh Airin. Ada kimbap, aneka snack, dan tak lupa pudding untuk dessert-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Again ✔️
General FictionDipertemukan kembali pada waktu dan keadaan yang sangat tidak terduga. Akankah takdir mempersatukan mereka? ---- Cerita ini hanyalah fiksi. Pembaca bebas berimajinasi mengenai cast-nya. Please show your support for my works, thanks. Highest rank #3...