20

94 20 17
                                    

Hola!
Masih ada yg nungguin kah? Wkwk
Maap ya baru update


Ditunggu vomment-nya 🙏

Enjoy~~~

20. Wish

⭐️


Sean mengantar Airin ke rumah sakit tempat Windy dirawat. Sepanjang perjalanan, Liam yang menghidupkan suasana di mobil itu karena dari tadi Sean irit bicara. Pun begitu dengan Airin. Jika tidak ada Liam, suasana mobil itu dipastikan sangat canggung.

"Onty, adek Liam cewek apa cowok?" tanya Liam begitu turun dari mobil.

Bagi yang tidak tahu, pasti menganggap bahwa Sean dan Airin serta Liam adalah keluarga kecil yang bahagia. Apalagi dari tadi Liam lengket dengan Sean, anak itu bahkan minta digendong Sean menuju ruang rawat sang ibu.

"Mama tadi bilang kejutan. Nanti Liam bisa lihat sendiri ya."

"Oke, Onty."

"Mama, Mbak Windy mana?" tanya Airin begitu sampai di depan ruang rawat kakak iparnya.

"Eh, Airin sama Sean ya," Mama Airin mengabaikan pertanyaan putrinya.

"Siang, Tante," Sean bersalaman dengan orang tua Airin dengan Liam yang masih di gendongannya.

"Aduh, ini kita bentar lagi nambah cucu nih, Pa," ucap Mama Airin kepada sang suami, berniat menggoda putrinya.

"Maksud Mama gimana? Kan emang udah nambah satu cucunya yang baru lahir," Airin bingung dengan kalimat ibunya.

"Cucu dari kamu lah. Mama bisa melihat masa depan nih sekarang," goda sang ibu. Sang ayah hanya tersenyum mengerti maksud istrinya sementara Airin masih tidak mengerti.

"Ini anak Mama yang cewek jadi lemot gini ya, Pa?" goda sang ibu. "Kamu sama Sean gak mau nyusul kakak kamu?" lanjutnya to the point. "Udah pantes nih kalian punya momongan. Mama Papa sih setuju, iya kan, Pa?" sang ibu terus menggoda anak perempuannya.

"Mama..." wajah Airin benar-benar memerah karena salah tingkah. Sementara Sean hanya bisa tersenyum tipis. Dalam hati pemuda itu sedikit lega karena secara tidak langsung ia mengetahui bahwa Airin masih single. Yang menjadi kuncinya sekarang adalah perasaan Airin kepadanya, Sean ingin segera memastikan itu.

"Kenapa? Kamu gak mau nikah terus punya anak biar Mama Papa tambah lagi cucunya?" Pertanyaan Mama Airin mengingatkan Sean akan ucapan Mamanya beberapa waktu lalu.

"Kan, Mama bahas itu lagi. Udah ah, aku mau lihat Mbak Windy." Airin pun kabur dari Mamanya. Sean pun izin kepada orang tua Airin untuk mengikuti perempuan itu karena Liam juga ingin bertemu dengan sang ibu namun ia masih berada di gendongan Sean.

Ketika melihat sang ibu, barulah Liam minta diturunkan dan langsung memeluk sang ibunda. "Mama, mana adeknya?"

"Itu lagi bobo di box," jawab sang ibu. "Sayang, tadi gak rewel kan sama Onty?" Liam menggeleng lucu.

"Mbak, akhirnya... Congrats ya. Jadinya cewek apa cowok? Liam gak rewel kok tadi," ujar Airin.

"Adiknya Liam cewek," jawab Pasha yang baru memasuki ruang rawat istrinya itu. "Oh, dianter Sean ya," ucapnya beralih ke Sean. "Sorry ya, bro kalau Liam ngerepotin. Tadi pagi riweuh jadi nitip Liam ke Airin eh malah Airinnya bawa bocil ke rumah lo."

"It's okay, Bang. Liam nurut kok tadi."

"Thanks ya, Sen. Jadi, kapan kalian nyusul? Buntut gue udah dua loh," Pasha ikut-ikutan menggoda.

Love Again ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang