Bab 5

11.2K 550 26
                                    

"Pulang bareng gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pulang bareng gue." Kata Regan tiba-tiba pada Rida yang hendak membuka mobilnya.

Regan yang berada diatas motor dengan wajah datar membuat dirinya lebih terlihat tampan jika dimata ciwi-ciwi lainnya. Namun, dimata Rida dia biasa saja.

"Gak. Gue punya kendaraan, buat apa gue bareng lo." Ketus Rida hendak memasuki mobilnya namun terhenti karena perkataan Regan.

"Gue gak terima penolakan."

"Emang gue peduli? Engga sama sekali." Kata Rida memasuki mobilnya dan menyalakan mobilnya.

Saat hendak pergi, suara ketukan di kaca mobil mengehentikan perbuatan Rida. Rida menghela nafas kasar dan membuka kaca mobilnya.

"Kenapa lagi?" Tanya Rida pada Regan yang tadi mengetuk pintu mobilnya.

Regan tersenyum tipis dan mengelus kepala Rida pelan.

"Hati-hati dijalan, bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut, gue gak mau lo luka sedikit pun. Kabarin gue kalo ada apa-apa nanti. See you cantik, besok kita ketemu lagi."

Setelah mengatakan itu pun Regan pergi melenggang begitu saja. Meninggalkan Rida yang sedang tidak baik-baik saja.

"Regan Sialan." Umpat Rida kesal. Lagi dan lagi jantungnya tidak baik-baik saja, dan lagi-lagi itu karena ulahnya Regan.

*******

"Mobil sialan. Kenapa harus mogok sih?" Tanya Lala kesal karena mobilnya mogok di tengah jalan.

"Shh mana bengkel gak ada dideket sini lagi. Dan juga nih cuaca panas banget, yakali gue jalan kerumah panas-panas gini. Yang ada gosong gue." dumel Lala.

Tak lama...

"Kiww neng. Mobilnya kenapa?"

Mendengar pertanyaan dari seseorang pun, Lala menoleh. Disana ada Saka yang sedang duduk dimotornya sambil menatap Lala.

"Mobil gue mogok." Jawab Lala singkat. Dia sedang betmot sekarang. Jadi memilih untuk diam dari pada melampiaskan amarahnya ke orang-orang yang tak bersalah.

Saka beroh saja, lalu hendak beranjak pergi dari sana. Lala yang melihat itu menghentikan Saka.

"Ehh, lo kok gak mau bantuin gue sih? Anterin pulang gitu, atau benerin mobil gue. Malah nyelonong aja." Sewotnya kesal
"Hilihhh, keuntungan gue nolongin lo apa??? Simbiosis Mutualisme dong, saling menguntungkan." Balas Saka sinis.

Lala berfikir sebentar lalu menjawab. "Lo bisa minta ke gue 1 permintaan. Gue pasti ngabulinnya. Gimana?"

"Deal." Jawab Saka tersenyum misterius.

Bukan Protagonis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang