Bukan Protagonis [END]

Bab 48

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Al Habib Abdullah bin Muhammad bin Syahab, pernah berkata :
"Tidak semua yang engkau cintai akan membahagiakanmu. Tidak semua yang engkau benci akan menyedihkanmu. Seperti pisau yang bagus, tetapi dapat melukaimu dan obat yang pahit juga tetapi menyembuhkanmu.."

Seorang Pemuda berwajah pucat, juga dipenuhi oleh luka-luka bahkan darah disekujur tubuhnya itu berdecak kesal.

"Ck, tua bangka bau tanah itu benar-benar menyebalkan." Decaknya kesal sambil membuka rantai di tangan dan kakinya.

Dia bangkit dan merilekskan tubuhnya. "Pegel banget tubuh gue seharian pura-pura lemah. Pengen rasanya gue ledakin nih markas." katanya duduk di meja panjang tak jauh dari tempatnya berada.

Dia mengambil ponsel yang terletak dibawah meja itu. Tidak terlihat karena ruangan yang gelap dan juga kotor. Dia menutupi ponsel itu dengan debu.

"Qiara... or Liora. Di sini dia jadi 2 orang ya. Hebat banget sih cewe aku, sampe-sampe nggak ada yang tau penyamaran dia. Tapi sayangnya gue udah tau bahkan cuman ngeliat mata dia." Dia tersenyum melihat wajah seorang gadis cantik di ponselnya.

Matanya menajam. "Sampe kapan gue harus di Novel sialan ini? Akhir cerita dia bakalan nikah sama si Wiliam bangsat! Gue nggak terima. Enak aja pengen nikahin cewe gue." Gerutunya kesal.

Dia adalah Arlan Malik Byantara. Ralat, tubuhnya itu adalah Arlan. Tapi jiwanya? Bukan.

Jiwanya adalah Allan Emmanuel Alexander.

Seorang Ketua Gangster di Dunianya. ALSTER [Alan Gangster] memiliki 400 Anggota dengan 3 Inti. Dia dan kedua sahabatnya. Alan bukanlah Gangster-gangster yang sering diceritakan dinovel, yang berpakaian urakanlah, bertato dll. Dia adalah kutu buku, dia suka belajar dan juga membaca Novel.

Gangster didirikannya karena untuk mengisi waktunya. Kedua sahabatnya jengah karena dia terus menerus belajar tanpa kenal waktu. Kedua orang tuanya sudah tiada. Dan dia adalah penerus keluarganya.

Alan menyukai Novel. Entah karena kesialan apa dia bangun dan sudah berada di tubuh Arlan, sang Figuran tanpa peran.

Mengapa dia bisa tau Qiara masuk kedalam Novel itu? Dia mendapatkan mimpi dari jiwa Qiara yang asli.

Mengapa dia bisa mengenal Qiara Charliana? Sebenarnya dia dan Qiara 1 Sekolah dan 1 Kelas di dunia mereka. Tapi mereka tidak dekat, hanya mengenal tanpa ingin dekat.

Dan sebenarnya Qiara sudah di Klaim oleh Alan bahwa Qiara itu miliknya saat di dunia mereka. Karena sifat Qiara yang friendly juga bisa membuat semua orang didekatnya nyaman, saat itulah Alan menyukainya. Saat pertama kali Qiara berkenalan dengannya.

FLASHBACK ON.

"Haiii, Gue Qiara Charliana. Salam kenal ya." Seorang Gadis cantik dengan buku tebal ditangan kirinya menyodorkan tangan kanannya pada Alan, sambil tersenyum manis.