Bab 25

3.2K 213 20
                                    

Kini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini... Liora sedang bersama Faran di dalam ruangan kepala sekolah. Dihadapan mereka ber-dua ada seluruh Guru yang menatap Liora dengan tatapan mengintimidasi.

Seluruh kelas tidak belajar, karena para Guru-guru ikut menyaksikan apakah Liora bersalah atau tidak.

"Jelaskan!" Kata Kepala sekolah dengan tatapan datar, yang menatap kearah Liora.
Faran menatap Kepala sekolah takut dan menjelaskannya semuanya dengan secara detail.

"Maaf pak!! Yang difoto itu adalah Benar. Liora, dia benar melakukan itu. Dia bahkan mengancam saya agar saya tutup mulut atas tindakannya. Saya mohon pak..
berikan saya keadilan. Bapak mau bukti?? Kemarin... tangan saya di genggam erat oleh Liora, sambil mengancam saya agar saya memberikan keterangan palsu Pak..." Ujar Faran dengan tangisan buayanya.

Liora menatap Faran syok. Bahkan dirinya tidak menyentuh Faran seujung kuku pun. Dan ini? Dia mengada-ngada bahwa dirinyalah yang membuat pergelangan Faran memar.

"Jangan ngada-ngada deh lo!! Gue sama sekali nggak pernah, ngelakuin itu sama-" Belum sempat Liora menyelesaikan kalimatnya, Faran memotongnya.

"Pak!! Saya mohon tolong saya. Saya tidak mau menjadi bahan bulyan dia. Saya juga melihat dengan mata kepala saya sendiri, bahwa Liora membunuh salah satu siswi di sekolah ini pak." Ujar Faran cepat memotong perkataan Liora.

Kepala sekolah menatap Liora marah. "KAMU SAYA KELUARKAN DARI SEKOLAH INI!! ANATASYA LIORA!!"

DEG!!

Rasa-nya jantung Liora hendak copot dari tempatnya saat mendengar ucapan Kepala Sekolah.

Diam-diam. Faran tersenyum menyeringai ditempatnya saat ini, kemudian dia menggantikan senyumannya dengan wajah sedih dan ketakutan.

"Bu... S-saya...." Lidah Liora kelu, tak ada ucapan yang keluar dari tenggorokannya.

"Semua yang terjadi disekolah ini sudah dirahasiakan. Bahkan alasan keluarnya kamu dari sekolah ini juga akan saya ganti, demi menjaga nama baik sekolah ini, dengan nama baik keluarga kamu. Kamu bisa keluar dari sini, dan jangan pernah sekali-kali kamu datang kemari lagi, tanpa urusan yang jelas. Terimakasih atas Prestasinya, saya bangga pada kamu. Sekarang kamu keluar dari sini, saya dan yang lainnya tidak ingin melihat wajah kamu itu. Saya muak dengan kelakuanmu kali ini. Saya kecewa padamu Liora." Jelas Kepala sekolah dengan raut datar dan kecewa.

*****

DILAIN TEMPAT!!

"SIALAN!! LEPASIN GUE!! GUE MAU NOLONGIN CEWEK GUE ANJING!!" Pekik seorang Pemuda meminta dilepaskan dari sebuah Ruangan seperti penjara, namun bukan penjara.

Didepan Pemuda itu, ada rekaman seorang Gadis yang kini sedang dalam masa sulitnya. Dia dituduh membunuh. Perempuan yang disebut oleh Pemuda itu adalah Liora.

Bukan Protagonis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang