Bab 35

2.4K 200 38
                                    

Liora berjalan santai menuju kantin, dengan earphone yang menyumpal dikedua telinganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liora berjalan santai menuju kantin, dengan earphone yang menyumpal dikedua telinganya. Dengan raut wajah datar dan mata menajam dia memasuki area kantin.

(Anggap bentukan kantinnya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap bentukan kantinnya)

Sepanjang menelusuri kantin untuk menuju tempat pembelian, dia diperhatikan semua siswa/i dikantin termasuk Liam dkk, 3A, Rida, Lala, dan Dara dkk dari meja mereka.

Mereka semua memfokuskan pada tangan Liora yang terluka. Banyak yang berbisik-bisik mengenai Liora.

"Caper banget sih sampe lukanya di pamerin segala."

"Iya nih caper banget. Haus minum mba!"

"Dia kenapa ya? Sampe gores-gores tangan segala, lebay banget."

"Ihh kasihan. Pasti masalahnya lagi besar banget sampe berani nge-barcode."

"Di denger-denger kedua orang tuanya meninggal, mungkin karena itu."

Dan banyak lainnya.

Liora tidak mendengarnya, karena dia memakai earphonenya dengan suara musik yang keras menyumpal telinganya.

Setelah membeli makanan, dia menuju meja kosong. Baru setengah perjalanan dia dibuat emosi karena Faran tiba-tiba datang dan dengan sengajanya menumpahkan kuah bakso panas dan terlihat pedas hingga terkena luka goresannya.

Seketika semua siswa/i terkejut melihat itu. Bayangkan luka gores yang cukup dalam dan juga panjang itu terkena kuas bakso panas dan terlihat pedas. Apa tidak sakit? Pikir mereka.

Liora terkejut karena tidak merasakan sakit apapun. Kuah panas itu tidak ada rasa sakit sama sekali ketika menyentuh lukanya.

Tapi dia memanfaatkan itu untuk membalas perbuatan Faran.

Dia mengambil baksonya dan menyiramkannya balik ke Faran. Faran terkejut dan menggeliat seperti cacing kepanasan.

Semua orang terkejut melihat Faran yang disiram balik oleh Liora dan mereka melihat Faran kesakitan. Tapi saat melihat Liora, mereka semakin terkejut karena tidak ada raut kesakitan diwajah gadis itu.

Bukan Protagonis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang