Bukan Protagonis [END]

Bab 50

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"Jauhilah semua hal dan semua orang yang menyakitimu. Berkawanlah dengan sahabat yang baik meski engkau sulit menjumpainya. Mintalah saran kepada orang yang memiliki rasa takut kepada Allah."

-[Umar Bin Khattab]-

Qiara
[Boleh ketemu?]

Kening Reyfand mengerut. Bertemu? Saat waktu sudah menunjukan waktu 18.00? Tapi tak apa, dia akan melakukannya.

Reyfand
[Boleh.]
[Dimana?]

Cukup lama menunggu. Akhirnya dia mendapatkan balasan.

Qiara
[Masjid Al-Fatih, dijalan xxx]

Lagi-lagi, kening Reyfand mengerut. Bertemu dimasjid?

Reyfand
[Otw]

Tak mau membuat Qiara menunggu lama, akhirnya Reyfand pun menuju tempat yang ditujunya. Entah kenapa, dia merasakan perasaan yang tidak enak.

*****

Liora menghela nafas pelan. Dia berada di depan Masjid Al-Fatih, dengan memakai gamis dan jilbab yang senada. Tanpa penutup wajahnya.

Dia ingin memperlihatkan dirinya yant asli pada Reyfand. Qiara yang selama ini dianggap Reyfand teman, adalah Liora musuh yang sangat ingin Reyfand bunuh, demi membalaskan kematian kedua orang tuanya.

Liora bukanlah orang baik, seperti Liora yang asli. Dia pendosa, sudah banyak sekali dia membunuh orang lain dan melukai banyak hati selama hidup didunia ini.

Entah dia akan kembali kedunianya atau tidak setelah menyelesaikan masalah disini, dia pun tidak tau. Yang pasti, dia harus bertaubat, karena kematian-nya terjadi, tidak ada yang tau.

"Sejahat apapun orang itu pada kamu, jangan sampai kamu melukai hatinya, apalagi sampai melukai fisiknya. Biarin Allah yang balas, kamu cukup balas semampu kamu aja."

Pesan ibunya, masih teringat diotaknya. Ibunya adalah orang yang sangat baik, dan paham agama. Dia tidak pernah tega melukai siapapun, bahkan jika orang itu telah melukainya.

Air mata Liora menetes membasahi pipinya. Apa yang dia lakukan selama ini? Dia sudah melangkah terlalu jauh dari Tuhannya.

Dia ingin memperbaikinya semuanya, semuanya...