Perhatikan adegan di setiap bab cerita ini. Dari semua tokoh, termasuk yang ada di atas akan berhubungan pada konflik mendatang. Dan menjadi konflik utama cerita ini.
Apa Alisa konflik utama di cerita ini? Jawabannya tentu nggak. Sudah dijawab dari genre yang aku sertakan di atas.
Dan kenapa Kara muncul di cerita ini, walau nggak banyak, tapi ini berhubungan ke work-nya Kara. Apa yang terjadi di sini, akan menjadi membuka cerita Kara dimulai.
***
"Jauhin Lembayung kalau masih punya malu," bisik Nasti, tepat di telinga kanan Alisa.
Kemudian, setelah mengambil ponsel dan tas yang diletakkan di mejanya, Nasti melenggang pergi dari gerai tersebut. Meninggalkan Alisa yang berdiri di depan mejanya dengan penampilan rambut hingga wajahnya yang basah.
Tubuh Alisa menjadi kaku, kepalanya berputar memandangi orang-orang yang kini mengarahkan seluruh pandangan ke arah dirinya. Sebagian saling berbisik, ada yang diam-diam mengabadikan foto atau mungkin video-nya yang diguyur cola oleh Nasti.
Kedua tangan Alisa meremas ujung bajunya. Jari-jari tangan Alisa gemetaran, ia menggigit bibir menahan air mata yang terus mendesak ingin keluar. Alisa malu. Sungguh. Ia kini menjadi tontonan banyak orang. Bahkan Alisa menemukan beberapa perempuan menyebutkan kata 'pelakor' tanpa suara.
Alisa menundukkan wajah, ia dipermalukan tanpa tahu salahnya di mana. Ia dan Lembayung cuma berteman. Apa yang salah dengan perempuan dan lelaki menjalin pertemanan? Alisa mengiyakan ajakan Lembayung sambil menunggu Nilo pulang sekolah. Gerai yang mereka datangi tidak jauh dari sekolah Nilo.
Sementara itu, Lembayung mendapat pesan dari Jenaka. Ia berdiri di depan westafel, membaca pesan yang dikirim istrinya.
Pesan itu berbunyi, "Aku mau nemuin Mama dan Papa hari ini. Kamu tinggal siapin apa aja yang harus diurus."
Lembayung menghela napas, ia menyimpan ponsel ke dalam saku jasnya. Entah kenapa, Lembayung merasa ragu sekarang. Jenaka tiba-tiba setuju, perempuan itu berubah hanya dalam satu malam saja.
Lembayung mengabaikan pesan Jenaka. Setelah ia mencuci tangannya, Lembayung segera keluar menghampiri Alisa yang menunggunya di meja sejak tadi.
Sampai di meja yang Alisa pilih, Lembayung tidak menemukan siapa-siapa. Ia justru mendapat tatapan tajam dari orang-orang. Lembayung mendengar celetukan—entah berasal dari mana.
"Kayaknya itu suami cewek tadi," celetuk seorang perempuan.
Lembayung memutar badan, perempuan itu menurunkan jari, mendengus sinis seolah Lembayung adalah orang yang patut dibenci.
Kenapa?
Ia mengeluarkan ponsel, mencoba menghubungi nomor Alisa. Namun nomor perempuan itu tidak aktif. Lembayung meninggalkan makanannya yang masih utuh, ia keluar gerai dan mencari keberadaan Alisa. Pasti telah terjadi sesuatu saat Lembayung pergi ke toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayo, Kita Cerai!
General FictionLembayung dan Jenaka telah menikah tiga tahun lamanya. Saling mencintai bukan alasan keduanya berakhir menikah dan menghabiskan waktu tiga tahunnya untuk berada dalam satu atap. Mereka, korban perjodohan oleh orang tua. Tiga tahun berselang, Lemba...