Jangan lupa follow, vote, dan komen
Siang hari saat matahari memancarkan cahayanya yang amat panas. Membuat badanku tidak bertenaga untuk keluar dari kamar, tapi tidak dengan Merica. Ia merengek ingin pergi jalan-jalan ke suatu tempat.
"Ayolah Farzan, ajak aku ke suatu tempat yang tidak membosankan!" Rengek Merica yang lagi tiduran di ranjang layaknya bayi yang baru bangun tidur.
"Sudah kubilang siang hari ini cukup dirumah saja!" Jelasku sembari bermain ponsel di meja belajar.
"Aku tidak peduli! Berikan ponselmu! Aku butuh hiburan." Merica merampas ponselku dengan cepat, membuatku tidak bisa menahannya terlebih dahulu.
"Hoy tunggu dulu! Itu hampir menang!" Balasku seraya berusaha merebut ponselku kembali, sementara Merica menjauhkan ponselnya dariku.
"Ahahaha ayo rebut kalau bisa." Ucap Merica dengan menghidarkan ponsel tersebut dari tangannya.
"Aku past-" kata-kataku tergantung ketika ibuku memanggilku dari dapur.
"FARZAN bisa kau bantu ibu sebentar." Pinta ibuku dari dapur membuat Merica dan aku saling menatap satu sama lain sekaligus berhenti bertengkar dalam waktu singkat.
"Baik buu aku segera kesana." Balasku seraya beranjak membuka pintu kamar.
"Hei Farzan, blee." Merica menjulurkan lidahnya, ditambah ia menutup sebelah matanya, sambil menggoyang-goyangkan ponsel yang ada ditangannya, tanda kemenangan Merica telak.
Segera aku keluar kamar, menutup kamarku kembali, dan melangkahkan kaki mecari sumber suara ibu tadi.
Saat didapur.
"Ada apa bu?" Tanyaku dengan dengan santai didepan ibu yang lagi sibuk didapur.
"Bisa belikan ibu kecap ukuran jumbo 1, sayur-sayuran, dan telur satu kg." pinta ibuku. Aku memutarkan bola mataku malas. Dan terpaksa berjalan kaki membakar kulit di bawah sinar matahari.
Dengan segera aku pergi ke supermarket.
Saat sampai di supermarket.
Aku berdiri didepan pintu, secara otomatis pintu terbuka sendiri layaknya ada raja yang akan berbelanja. Akupun masuk, terlihat kakak-kakak pelayan yang menyambutku dengan senang hati sembari membagikan brosur expo.Sekilas tidak kupedulikan brosurnya, langsung ku kantongi tanpa kubaca dahulu. Lanjut aku mengambil kereta belanja, berjalan menuju bagian kebutuhan pokok, memilah-milih sayuran yang masih segar bugar, kumasukkan sayuran pilihanku, langsung aku beranjak untuk memilih telur yang agak besaran sedikit, setelah kupilih akupun memasukkan telur tersebut ke kereta belanja.
"Hmm jadi kurang kecap." Mataku langsung tertuju ke sebelah bumbu-bumbu masak, kutemukan kecap tersebut disana. Karena dulu aku sering diajak belanja ibuku jadi 99% sudah hafal letak, tatanan serta barang yang biasa dipilih ibuku. Ku tambahkan susu rasa coklat. Langsung ku antarkan belanjaannya ke kasir.
Perjalanan dari supermarket ke rumah telah berakhir, ku letakkan belanjaannya di meja makan.
"Belanjaannya dan kembaliannya ada di meja bu." Teriakku.
Langsung ku beranjak ke kamarku kembali untuk bersantai di siang hari. Ku geser kekanan gagang pintu kamar, dan kudorong masuk, pintu tersebut terbuka. Ku pandang Merica yang tengah berbaring sedang sibuk bermain game di ponselku posisi ponsel miring, melekat di kedua tangannya seperti tidak bisa terlepas. Ia pun melirik saat aku membuka pintu kamar sekaligus menutup pintu kamar. Ia merubah posisi tidur menjadi duduk dengan bantal yang dihimpit antara paha dan kedua tangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/310022579-288-k717790.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Girlfriend
RomanceFarzan anak SMA yang dapat melihat gadis 16 tahun yang sangat cantik. Tapi sayangnya gadis itu telah meninggal 5 tahun lalu. Kacamata baru tersebutlah yang membuat Farzan dapat melihat gadis cantik ini. Gadis itu terus melekat pada Farzan, ia pun mu...