Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara follow, vote, dan komen. Karena dengan begitu authornya bisa tambah semangat buat fantasy baru.
"Sudah kuduga kau akan melemparnya ke sana Farzan! Terimakasih sudah memberiku petunjuk." Amdik tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya sekali lagi, kemudian langsung melempar 1 bola bekel ke bagian kiri, lebih tepatnya baris ke 2 kolom ke 2.
Selagi bola itu melambung Amdik membatin.
"Yaah, kau pasti berpikir kenapa aku melemparkannya kesana, jawabannya ada pada pria pemilik permainan tersebut, ia duduk disebelah kiri meja permainan, dengan kata lain gelas-gelas yang tepat didepan pria tersebutlah yang dinamakan baris, dengan begini akulah pemenangnya." Batin Amdik sebelum bola mendarat ke gelas.
"Klintiingg.." suara lintingan dari gelas terdengar jelas. Membuat pria pemilik pemainan melebarkan kelopak matanya tanda terkejut. Tangan pria tersebut segera meraba mencari buntalan kertas yang sangat penting bagi Amdik, yaa itu adalah kode. Pria tersebut menarik kertas, membuka dan membacanya.
"2.3." ujar pria tersebut, ia menoleh ke arah kumpulan hadiah-hadiah yang tergantung. "Selamat anda mendapatkan boneka beruang besar!" Tangan pria tersebut meraih bulu-bulu lembut dari boneka tersebut, mengambilnya dan langsung menyerahkannya pada Amdik.
"Yaahuu... Kau berhasil sayang!" Pacar Amdik memekik bahagia. Senyuman yang tercetak diwajahnya sangat mirip dengan Merica saat bahagia. Akupun tersenyum tipis melihat pasangan kekasih yang saling kompak.
Tapi tidak dengan hantu Merica, ia terlihat menggerutu dan berpaling dari hadapanku, sudah kuduga ini akan terjadi.
"Ayo Farzan kita pindah ke permainan selanjutnya, aku sudah menang lho." Ajak Amdik sembari berjalan meninggalkan tempat.
"Ohh iya." Jawabku singkat, padat, bang(uh).
Akupun segera mengikutinya dari belakang bersebelahan dengan hantu Merica, sedangkan Amdik bersebelahan dengan Merica pacarnya. Kamipun melangkah perlahan-lahan melewati beberapa wahana yang dapat menarik perhatian orang-orang yang melihatnya, diselimuti lampu kelap-kelip yang indah bagaikan galaksi. Sembari menikmati beberapa musik-musik yang diputar di beberapa wahana.
"Jadi selanjutnya kemana?" Tanyaku tidak berhenti melangkah maju.
"Oohh aku jadi ingat, ayo ikuti aku." Hardik Merica pacar Amdik layaknya pemimpin, dengan tatapan dan senyuman yang merencanakan sesuatu ke arah Amdik. Kamipun mengikuti Merica si pacar Amdik yang membawa kami ke suatu tempat.
Kami berjalan tanpa henti, hingga pada akhirnya kami sampai di suatu tempat yang terpisah dari semua wahana. Kami berhenti tepat didepan rumah hantu dengan jarak lumayan jauh. Dari pintu masuknya bisa terlihat sudah lusuh, kabut-kabut buatan menutupi pintu masuk, tempat ini begitu sepi hampir tidak ada satu makhluk hidup yang berlalu lalang, ditambah suara tawaan, teriakan wanita dari dalam yang membuat bulu tangan kami terbangun. Yap ini adalah permainan rumah hantu. Dimana setiap orang yang masuk, harus mencari jalan keluarnya sendiri, berjalan diantara kegelapan tanpa dituntun siapapun.
Akupun melirik ke arah kananku, bisa terlihat Amdik yang menelan saliva nya sendiri dengan nikmat. Pandangannya kosong menghadap ke arah rumah hantu yang dirambati tumbuhan ilalang, sehingga kesannya horror.
"Ayo sayang kita masuk." Ajak Merica si pacar Amdik dengan semangat. Gadis tersebut menggandeng pergelangan tangan kanan Amdik dan menariknya kuat-kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Girlfriend
RomanceFarzan anak SMA yang dapat melihat gadis 16 tahun yang sangat cantik. Tapi sayangnya gadis itu telah meninggal 5 tahun lalu. Kacamata baru tersebutlah yang membuat Farzan dapat melihat gadis cantik ini. Gadis itu terus melekat pada Farzan, ia pun mu...