BAB 5 : SOSOK KHODAM

72 55 16
                                    

Jangan lupa untuk vote, follow, dan comment

"Siaall, lagi-lagi dia menghilang!!"gumamku dalam hati.

"MERICAAAAA ....dimana kauu!!!" Kulantangkan suara sekuat tenaga, sampai menarik perhatian beberapa pengunjung. Mataku berkeliling melihat sekitaran dengan teliti.

"Hooyyy Farzaaann...." Suara yang sudah kukenal terdengar dari pinggiran air pantai. Ku tengok ke asal suara itu dengan harapan Merica berada disana.

Ku letakkan es kelapa muda di tikar, lanjut aku berlari menghampiri Merica dengan sigap.

"Kenapa kau tidak bilang padaku kalau kau mau berenang?"tanyaku disusul nafas terengah-engah

"Habisnya air laut yang indah itu sangat menggodaku, jadi tanpa pikir panjang langsung saja aku berenang hehehe" jawab Merica dengan cengar-cengir bahagia.

"Heii Farzan bisa mendekat sedikit?" Hardik Merica.

"Mau apa? Aku tidak mau pakaian sekolahku basah kuyup."jawabku dengan menggelengkan kepala.

Merica terlihat merencanakan sesuatu. Dia merapatkan kedua telapak tangannya dan mengerok air, mengangkatnya dengan cepat, dan menyiramkannya sambil berkata"ambil nih." Siraman tersebut tepat mengenai seragam sekolahku.

"Hei Merica, lihat perbuatanmu ini!!" Kataku sambil mengusap-usap seragam yang basah kuyup.

"Bleee....kau ini memang pria yang takut air!!" Ucap Merica sembari menjulurkan lidah sekaligus berlari ke tengah air.

"Mari sini kauuu..." Aku mengejar Merica ke tengah, tidak kupedulikan seragam basah atau tidak, yang ku fokuskan adalah mengejar Merica dan membalas perbuatannya. Ku berjalan dalam air melawan derasnya ombak laut. Tanpa butuh waktu lama aku berhasil sedikit lebih banyak. Kami pun bermain, bercanda, tertawa ngakak bersama sampai lupa waktu.

Pukul 13.00 kami selesai bermain-mainnya, dan hendak kembali ke tikar yang kami sewa.

"Hah, lihat Merica es Kelapa mudanya sudah tidak dingin lagi." Kataku sambil memegang gelas. Ku minum satu gelas kelapa muda dengan cepat karena cuaca hari ini sangat panas.

"Hei kau ini tidak sopan yaa, hantu juga butuh minum tau!!" Ucap Merica sambil cemberut.

"Ahahaha, aku lupa, masih ada satu gelas untukmu."

Sambil menunggu Dila datang pukul 14.00, kami mengobrol-mengobrol, bercanda, bermain-main, menikmati pemandangan laut yang terlihat luas, langit yang berwarna biru cerah, cuaca panas dicampur tiupan angin yang membuat pohon bergoyang-goyang, dan membuatku mengantuk berat.

Drrttt drrtt...

Getaran dari ponsel membuatku membuka mata lebar-lebar, meraba saku atas seragamku, ku ambil ponsel, tanpa pikir panjang ku angkat nomor tidak dikenal itu.

"Hallo ini siapa?"

"Farzan!!, jadwal ketemuannya ke pantai dimajukan, pukul 13.30. sekarang!!"

"Oohh..ini Dila, begini.. aku sudah disini sejak tadi siih, kalau perlu..."

Tut tut tut..

"Lah kenapa dia menutup panggilanya?"

"Setelah dia datang, akan ku lawan makhluk yang selalu berada di dekatnya, akan ku hancurkan sampai tak tersisa!!" Merica menahan emosi lantaran dirinya tidak cukup cepat saat menghajarnya di sekolah tadi.

"Aku masih ragu kalau kau bicara seperti itu."

"Kau akan melihatnya!"

Pukul 13.40 Dila tak kunjung datang juga.

Ghost GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang