Jangan lupa tinggalin jejak dengan cara follow, vote, dan komen
Refleks aku dan Merica berpaling ke sosok gadis di samping Amdik.
Merica menganga tidak percaya dengan yang ada dihadapannya sekarang. Begitu juga aku yang sudah melihat gadis tersebut kedua kalinya. Yaa dia adalah Merica kedua, yang sebelumnya pernah bertemu denganku di jalanan.
"Perkenalkan namaku Merica Safety." Pacar Amdik tersebut memperkenalkan dirinya sendiri dengan ramah, ujung bibir gadis tersebut tertarik tipis sampai membentuk senyuman tipis. Ia menjulurkan tangannya untuk bersalaman. Akupun terdiam berpikir selama kurang lebih 5 detik.
"Farzan! Perkenalkan dirimu!" Bisik Amdik yang mampu mengejutkanku dan menyadarkanku dari kondisi melamun.
"Ehm namaku Farzan Ghoir, salam kenal Merica." Sentuhan antara telapak tanganku dengan gadis tersebut sangat mirip dengan telapak tangan Merica, dari teksturnya, kehangatannya, serta kelembutannya. Akupun terhanyut oleh kondisi tidak sadar kembali. Gadis tersebut segera menarik kembali tangan yang berharga.
Merica yang berada disampingku terlihat dalam kondisi tidak sadarkan diri, tatapannya kosong seperti tidak memiliki tujuan. Kedua mata indah Merica terbuka lebar-lebar, tidak mungkin bagiku untuk menyadarkannya didepan Amdik dan pacarnya. Secara tidak sengaja Merica mendapatkan setengah dari ingatan masa lalu nya yang samar-samar.
Flash back on...
Di pagi hari sinar mentari mulai menyinari kota.
"Hei kakak, ayo bangun, ibu menyuruh kita sarapan, mandi, dan berangkat sekolah." Rengek gadis kecil umur 6 tahun dengan semangat membangunkan kembarannya yang sama saja berumur 6 tahun tengah tertidur lelap di ranjang.
"Ehhmm....kakak masih ngantuk." Jawab singkat kakaknya yang tengah memejamkan matanya seolah-olah kelopak matanya berat untuk diangkat. Kini kakaknya merubah posisi tidurnya dengan kepala dibawah bantal.
"Kalau kak Ferica tidak bangun, akan aku bilangin ke ayah." Gadis kecil tersebut melangkah menjauh meninggalkan kamar dan sekarang ia menuju ke ruang makan untuk mengadu ke ayahnya yang sedang sarapan.
"Ayah... Kak Ferica gaks mau bangun." Adu gadis kecil nan imut sembari menunjuk ke arah pintu kamar.
"Wah-wah ini anak ayah yang siapa ya.. ayah gak bisa membedakan." Sang ayah menyipitkan matanya dan menarik kebawah kacamata yang dipakai sembari mengamati dengan seksama.
"Ayah itu bagaimana sihh, anak sendiri tidak bisa membedakan, dia Merica lho." Saut bu Refli yang merupakan ibu dari Merica dan Ferica, ia dari dapur berjalan ke arah meja makan sembari membawa kopi hangat dengan uap yang membara, untuk suami tercinta.
"Sampai kapanpun ayah tidak akan bisa membedakan." ledek Merica, ia pun berjalan mendekat ke ibunya yang siap menyuapinya dengan nasi.
"Ayo isi bensin dulu..." Bu Refli melayang-layangkan sendok yang hendak masuk ke mulut kecil Merica.
"Emm...masakan ibu enyak." Ucap Merica sembari mengunyah nasi. Selesai ditelan, Merica pun beranjak berlari ke kamarnya untuk membangunkan kakaknya kembali Ferica.
Selang beberapa menit, kakaknya merambat dari dinding ke pintu kamar dengan keadaan sangat pelan, ia berusaha sekuat tenaga membuka mata yang hampir sepenuhnya tertutup, refleks ia mengusap mata kirinya yang penuh dengan belek.
Ilustrasi:
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Girlfriend
RomanceFarzan anak SMA yang dapat melihat gadis 16 tahun yang sangat cantik. Tapi sayangnya gadis itu telah meninggal 5 tahun lalu. Kacamata baru tersebutlah yang membuat Farzan dapat melihat gadis cantik ini. Gadis itu terus melekat pada Farzan, ia pun mu...