AL-8

59 10 113
                                    

Henry membawa masuk emma dengan paksa, dan mendorong wanita itu sampai menabrak brankar. Henry berlaku kasar kali ini, saking muak-nya dengan emma yang sama sekali tidak patuh pada-nya.

"Kau penjahat! Jujur saja kau sengaja mengurung ku di sini bukan?" teriak emma berbalik menghadap henry yang tengah membuka jaket-nya dan menaruh-nya di atas brankar lain. Pria itu hanya menatap emma dengan tajam tanpa menjawab, sedangkan tangan-nya sibuk menekuk lengan kemeja-nya sampai bawah sikut. Menunjukkan rentetan tato-tato di lengan kiri-nya yang sempat membuat emma kehilangan nyali karena merasa henry terlihat garang saat ini. Wanita itu pikir, henry pria yang benar-benar bersih tanpa tato karena mengingat keramahan dan pekerjaan pria itu.

Emma mundur perlahan dan berpindah ke sisi lain brankar.

"Kenapa sangat sulit untuk meyakinkan mu emma? Ada banyak mayat yang harus ku urus, tapi kau membuang waktu ku hanya untuk memastikan mu tetap aman di sini."

Emma menggeleng takut.

"Aku bukan tawanan, biarkan aku pergi! Dan juga, tidak ada mayat lain di sini! Kenapa hanya aku?"

"Tidak bisa emma! Kau akan kehabisan energi kalau kau nekad keluar dari tempat ini! Dan sebentar lagi akan ada mayat baru yang datang. Jadi aku harus membuat mu tenang, lagi dan lagi!"

Seketika emma terdiam dan teringat akan ucapan arwah yang bernama jennie tadi. Soal energi nya.

"Dan karena kau sangat membuat ku muak, aku terpaksa akan melumpuhkan mu agar kau tidak lagi bisa menggunakan tubuh mu untuk kabur." emma terus mundur ke pojok ruangan, karena henry yang mengeluarkan suntikan dari saku celana dan menatap emma dengan garang.

"Tidak. Kau tidak berhak melakukan itu!"

"Ini tempat ku emma, dan aku berhak berlaku semau ku. Kau hanya arwah penasaran yang merepotkan, sekarang aku akan melumpuhkan tubuh mu."

"Kalau benar aku mati, kau tidak akan bisa melumpuhkan arwah!"

"Kau tidak mendengarkan ya?  Aku akan melumpuhkan tubuh mu, bukan roh mu. Kalau aku melumpuhkan tubuh mu, maka roh mu pun tidak akan mampu bergerak lagi karena selama kau menempel di tubuh mu itu berarti semua tergantung keadaan tubuh mu."

Mendengar itu, emma langsung panik dan hendak berlari ke pintu namun tak jadi karena tubuh gagah henry menghadang-nya.

"Tidak! Kumohon jangan lakukan itu. Aku hanya ingin pulang, dan bertemu keluarga ku.."

Henry menggeleng tanpa senyum.

"Kau bahkan tidak di inginkan oleh siapapun emma taylor."

Emma mulai menangis dan panik. Dia berakhir duduk menekuk kedua kaki di pojok ruangan. Dan henry dengan mudah-nya menancapkan jarum suntik ke leher emma.

"Kau jahat.. Aku tau kau orang jahat henry.." lirih emma yang kini bersandar di lengan kekar henry sebelum akhir-nya memejamkan mata.

Sedangkan di luar rumah henry, sudah ada shawn yang berdiri memandangi rumah duka henry. Pria itu meneliti setiap jendela rumah henry dan keadaan sunyi di rumah duka tersebut. Dia menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan pelan, Sebelum akhirnya memantapkan diri untuk menekan bel pintu rumah henry. Shawn menghela napas dan berharap kedatangannya tidak akan sia-sia.

AFTER | LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang