AL-15

62 10 110
                                    

Enam jam setelahnya..

Henry mondar-mandir memeriksa keadaan emma dan jack di basement nya. Dan emma masih berpegang teguh pada pendiriannya yang tidak mau menurut pada henry sedikit pun. Sehingga pria itu mulai geram dan berniat mengancam emma menggunakan jack.

Dia memasuki basement untuk yang kesekian kalinya.

"Aku muak dengan mu. Sekarang aku akan membuat mu menurut pada ku emma taylor!"

Teriak henry menghampiri emma dan menarik jack yang duduk di pangkuan emma. Sontak emma memekik dan menahan henry yang mencengkram lengan kecil jack serta menahan bocah itu di dekapannya.

"Apa mau mu? Lepaskan murid ku!"

Teriak emma tak terima anak didiknya di ganggu.

"Dengar emma! Kau menolak makan dan tak menurut pada ku. Jadi bagaimana kalau kita bermain-main saja?"

"Apa maksud mu henry? Lepaskan murid ku!"

Henry terkekeh lalu menggerakkan tangannya ke leher jack. Dan emma melebarkan mata lalu berteriak saat melihat henry mencekik leher jack dengan tangan besarnya.

"Tidak! Apa yang kau lakukan? Jangan sakiti dia!! Jangan!"

Emma yang masih duduk di brankar pun langsung turun tanpa pikir panjang dan menarik kerah baju henry untuk berusaha membuat pria itu melepaskan jack.

"Henry lepas.. Kumohon jangan sakiti dia."

Henry mengangkat satu alisnya saat tiba-tiba emma menjatuhkan lutut ke lantai dengan wajah memelas. Dia pikir wanita itu akan sulit dia buat menyerah tapi ternyata dia salah. Secepat itu emma lemah hanya karena jack yang ada di cengkramannya. Kemana emma yang selalu tak mau kalah? Untuk jack sepertinya wanita itu mudah lemah.

"Kenapa emma? Apa kau tidak punya tenaga? Itulah kenapa kau harus makan teratur sayang, sekarang salah siapa kalau kau tidak punya tenaga untuk menyelamatkan anak didik mu satu ini?"

Emma menangis memegangi lengan henry. Dia mendongak melihat jack yang kesulitan bernapas.

"Henry.. Jangan begini. Kumohon lepaskan jack ku. Kumohon, katakan apa mau mu? Jangan sakiti dia dan hukum saja aku."

Henry terkekeh lalu meregangkan tangan di leher jack sehingga bocah itu bisa kembali mengambil napas. Emma berjongkok dan menangkup wajah jack namun dia tak bisa melepaskan jack dari dekapan henry yang masih menahan tubuh jack.

"Bu guru..."

Emma mengecup kening jack dan menatap mata biru bocah itu.

"Maaf sayang, maaf. Sekarang bernapaslah jack, maafkan ibu guru." ucapnya mengelus lembut pipi jack, namun anehnya bocah itu tak ikut menangis sepertinya.

"Emma, makan dan minum obat mu. Lalu kembali ke kamar bersama jennie."

Emma menggeleng. "Aku tidak mau pergi tanpanya. Kumohon ijinkan aku bersamanya henry. Aku akan menurut, aku akan makan dan minum obat dengan teratur asal kau biarkan jack tetap bersama ku karena aku butuh dia untuk tetap bersama ku."

"Tidak emma. Dia akan bersama ku."

"Tidak! kau pasti akan menyakiti nya."

"Aku akan mengantarnya pulang."

Emma menahan napas dan mendatarkan raut wajahnya lalu menatap tajam ke arah henry.

"Apa? Mengantarnya? Kau pikir aku bodoh apa? Kau akan memisahkannya dengan ku lalu membunuhnya. Kau pikir siapa aku sehingga kau mau menipu ku henry? Aku emma taylor, dan aku terlalu pintar untuk kau bohongi."

AFTER | LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang