AL-16

66 9 94
                                    

Keadaan sangat sepi di tempat emma tidur, hembusan angin dari ventilasi udara di kamar itu terasa dingin dan cukup mengganggu. Sehingga emma terbangun karena kedinginan dan membuka mata perlahan.

Dia menghembuskan napas pelan lalu meraba tempat yang di tidurinya dan terkejut merasakan tekstur tempat yang empuk itu. Sehingga dengan cepat emma melebarkan mata lalu duduk. Dia semakin terkejut saat tak mendapati jack di dekatnya serta tempat yang dia tiduri bukan lagi brankar di kamar jenasah.

"Jack? Oh tidak, jack? Di mana kau? Jack?"

Emma menggeleng cemas dan berusaha mengatur napas. Dia menghirup lalu menghembuskan napas pelan, dan mulai memikirkan apa yang kira-kira telah terjadi padanya.

Emma

Sekali lagi, tiba-tiba aku di pindah tempat oleh henry. Yang buruk lagi, dan ini mengingatkan ku pada momen pertama kali aku di taruh di kamar sendirian. Hingga malam buruk itu terjadi dan aku mengetahui fakta bahwa henry tidak bekerja sendiri.

Apa kali ini aku akan di paksa bersetubuh lagi?

"Tapi.. Bukankah ini kamar berbeda? Ini bukan kamar henry yang pernah ku tempati."

Aku menelusuri pandangan ke penjuru ruangan serba hijau tua ini.
Kamar siapa lagi ini? Apa ini kamar jennie?

"Lalu apa yang sedang di lakukan jack tanpa ku saat ini? Apa dia masih di ruang jenasah? Ya tuhan, aku mulai takut lagi."

Aku menutup wajah dengan dua telapak tangan ku. Mulai pusing memikirkan apa yang akan terjadi dan apa yang harus ku lakukan di sini.

Jack harus selamat, setidaknya jangan sampai bocah itu di siksa atau di sakiti oleh henry.

"Tapi.."

Aku menarik turun telapak tangan ku dan teringat sesuatu.

"Bukankah henry sedang mabuk tadi?"

Aku ingat jennie bilang itu sebelum aku tertidur bersama jack.

"Henry mana bisa memindah ku kesini dalam keadaan mabuk? Kecuali dia tidak cukup mabuk untuk kuat menggendong ku dari ruang jenasah ke kamar asing ini."

Eum.. Ini mulai membingungkan.

"Apakah jennie membohongi ku?"

Oh sial, jangan-jangan budak henry itu sengaja berbohong atas perintah henry. Brengsek.

"Shawn, kemana juga kau? Lama sekali datangnya. Apa kau tidak tau kalau calon bayi mu ter--"

Seketika aku merapatkan bibir ku karena sadar akan sesuatu.

Janin ku? Bukankah aku di sini karena kecelakaan? Dan aku hampir mati malam itu. Itu berarti..

Aku mengernyit sembari memegangi kepala ku dan tangan satunya meraba dua tulang selangka di mana seingat ku ada luka di sana yang saat ini sudah kering, tiba-tiba terlintas kilatan ingatan saat aku mengalami kecelakaan malam itu.

Kalau seorang wanita sedang hamil muda mendapat guncangan dalam kecelakaan maut seperti ku waktu itu. Sudah pasti kandungannya tidak baik-baik saja. Dan itu berarti, kandungan ku..???

Sekelebat ingatan random muncul di kepala ku. Seperti saat aku baru bangun dari pingsan yang ku kira kematian ku, sejak aku terkurung di kamar jenasah hingga aku di perkosa henry bersama jennie dan sampai saat ini aku sendirian di sini. Aku baru ingat bahwa aku tidak merasakan mual ataupun tanda-tanda wanita yang sedang hamil muda. Apa itu berarti janin ku sudah tidak ada? Apa itu berarti aku keguguran sejak malam kecelakaan itu?

"Tidak. Tidak mungkin, tidak..."

Aku menangis dengan cepat karena kesadaran akan kandungan ku. Kenapa aku baru ingat bahwa aku tawanan di sini? Dan aku di perlakukan layak nya arwah di sini, itu berarti aku tidak mungkin masih hamil. Aku pasti sudah keguguran, oh tuhan... Ini keterlaluan.

AFTER | LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang