AL-10

60 9 176
                                    

*••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••*11 Am

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••*
11 Am.

Logan mendatangi kembali rumah duka milik henry karena seperti yang sebelum-nya, pria itu di tugaskan untuk menemani ayah dari mayat terakhir yang di urus oleh henry. Logan bersama ayah dari si mayat memasuki rumah henry di pandu oleh henry yang mengajak mereka langsung menuju basement. Ketiga-nya berhenti di samping salah satu brankar, dan logan berada tepat di samping henry yang mengawasi ayah dari klien-nya tengah menangisi mayat putra-nya.

Tanpa di sadari henry, logan nampak mencuri-curi pandang ke mayat emma yang tertutup kain. Dia juga mengamati keadaan sekitar, setiap titik ruangan di teliti oleh logan untuk jaga-jaga saja.

"Oh nak, aku tidak menyangka kau akan mati mengenaskan. Aku mencintai mu putra ku."

Henry dan logan memperhatikan pria tua itu yang tengah mengelus kening putra nya. Sesaat logan sadar bahwa hanya ada dua mayat di sana, dan itu berarti selama beberapa hari ini mayat emma sendirian dan juga sudah lebih dari tiga hari wanita itu di sana dan belum di lihat oleh anggota keluarga. Membuat logan akhirnya memahami perasaan shawn yang pasti prihatin dan sangat menyayangi emma karena wanita itu adalah wanita hebat semasa hidupnya yang sanggup bertahan hidup tanpa bantuan dan bimbingan orang tua namun emma berhasil menjadi seorang guru yang berjasa bagi banyak murid-nya. Wanita itu terkenal baik meskipun sangat pendiam dan jarang bersosialisasi dengan orang lain di luar tugas sekolah. Dan juga sering bermasalah dalam hubungan-nya bersama shawn. Namun bagi logan itu wajar saja karena shawn memang banyak di dekati wanita yang mana pasti jadi alasan kenapa emma sering merasakan cemburu yang berakhir pertengkaran antara wanita itu dengan shawn, teman-nya.

"Jadi, putra ku akan di verenasi dan di makamkan besok?"

Tiba-tiba konsentrasi logan terganggu oleh suara si pria tua yang tengah bertanya kepada henry. Dan pria bermata hijau dengan snelli yang membalut tubuh atas-nya itu menganggukkan kepala dan tersenyum ramah kepada si pria tua.

"Benar tuan, seperti kesepakatan yang kita buat sebelumnya. Dan semoga verenasi dan pemakaman putra anda berlangsung lancar dan hikmat."

"Terima kasih dokter."

Logan melirik henry yang bicara sangat sopan kepada klien-nya. Lalu pria itu tak sengaja melihat ke arah mayat emma dan menangkap pemandangan tak biasa. Di mana terlihat kain putih yang menutupi wajah emma mengembang beberapa detik seperti terkena hembusan napas yang mana membuat logan membelalakkan mata.

"Baiklah, kami permisi ya dok. Saya akan bersiap untuk upacara pemakaman besok. Tolong bantu saya, terima kasih."

Ucapan logan terpotong oleh pria tua yang berbicara kepada henry. Lalu di tuntun hendak keluar oleh henry namun logan memilih tak bergeming di tempat. Membuat henry berbalik badan dan mengerutkan kening ke arah logan yang terpaku melihat mayat emma.

AFTER | LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang