Ketiga orang itu berhasil melewati terowongan rahasia dan tiba di gudang yang berjarak beberapa puluh meter dari rumah mereka. Henry dan jennie nampak kelelahan namun tak beristirahat dan memilih terus melanjutkan misi mereka.
Henry membuka sebuah kain yang menutupi sebuah mobil klasik di gudang tersebut. Dia dan jennie tertawa penuh antusias lalu segera memasukkan emma yang pingsan ke kursi belakang.
Jennie ikut duduk di samping emma untuk menjaga wanita itu. Sedangkan henry bertugas sebagai pengemudi.
Dia menyalakan mesin dan melajukan mobil klasik miliknya keluar area tersebut dan masuk ke jalan aspal menuju ke perbatasan kota. Yang tentunya para polisi sama sekali tidak tau akan dirinya yang sudah keluar dari rumah duka.
"Ya! Kita berhasil jen! Kita berhasil!"
Jennie tertawa puas seraya menaruh kepala emma ke bahunya. Dan memandangi henry yang memukul senang setir mobil.
"Mereka akan kesulitan mencari kita, rencana kita akan berhasil henry."
"Oh tentu, rencana ini berjalan sangat mulus." seru henry dan menyetir mobil sangat cepat.
•
Di halaman rumah henry sudah ramai dengan penduduk dan aparat kepolisian juga lainnya yang tengah berusaha memadamkan api yang membakar hampir 70% rumah duka milik henry.
Jack sudah di atasi oleh para tenaga medis yang dikirim kepolisian dan bocah itu mendapat luka bakar ringan. Sedangkan shawn merasa ada yang menjanggal di sana. Dia meyakini emma tak ada di rumah yang terbakar itu sehingga sedari tadi shawn tak hentinya menelusuri pandangan ke sekitar, mencoba mencari jawaban atas keraguan hatinya.
Henry dan jennie yang sudah merasa aman, kini bersantai mengendari mobil dengan kecepatan normal. Dan tanpa mereka sadari, perlahan emma membuka mata lalu memundurkan wajah dari jennie saat menyadari dirinya dalam bahaya.
"Emma? Kau sadar?" tanya jennie dan emma mulai panik memandangi jennie lalu ke henry yang menyetir secara.
"Jack? Di mana jack? Aku harus kembali! Di mana aku?!"
Henry menoleh ke emma yang ada di belakang lalu memutuskan tak menghiraukan wanita itu. Dia fokus pada misinya keluar dari kota itu.
"Berhenti! Henry berhenti!!"
Henry semakin menambah laju mobil mendengar emma mulai berisik.
"Berhenti!!!"
"Emma tenanglah!" pekik jennie memegangi tangan emma. Membuat emma sangat marah akan jennie.
"Lepaskan aku! Menjauh dari ku wanita jahat!"
Emma mengeluarkan pisau dari saku celana dan menusukkannya pada dada jennie dengan sangat cepat.
"Akh!"
Henry menoleh ke belakang dan melotot melihat emma memegang pisau bedah yang sudah menancap di dada jennie.
"E-emma?" ucap jennie penuh keterkejutan. Dan emma menghirup napas panjang lalu mendorong semakin dalam pisau ke dada jennie hingga membuat jennie mengerang.
"Go to hell, bitch!" ucap emma dengan wajah mengerikan.
"Fuck!" umpatnya terkejut. Dan dengan mengejutkan emma membuka pintu di samping jennie lalu mendorong jennie keluar mobil hingga membuat henry menginjak rem secara mendadak.
"Jennie! Fuck emma! Apa yang kau lakukan padanya??!"
Henry keluar mobil untuk menolong jennie namun tak menyadari emma jauh lebih pintar darinya, sehingga dengan cepat emma pindah ke kursi depan. Henry yang sudah dekat di tempat jennie menyadari apa yang dilakukan emma dan menoleh ke arah mobilnya. Dia melotot menyadari emma menyalakan mobil dan menyingkir dari tempatnya saat merasakan mobil mundur dengan cepat ke arah jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER | LIFE
FanfictionGenre : Psychological, Thriller, Romance. Trigger warning, hard words, adult content !! Only for 18+ readers, Be wise in choosing reading !! started on : 11.jun.2022 Completed on : 1.okt.2022 ©Copyright by @babysugar9898