Bonus chapter

84 11 209
                                    

Terlihat emma sedang berada di sebuah rumah sakit. Dia dengan baju pasien duduk melamun di ranjang rumah sakit dengan alat medis yang ada di sekitarnya. Memori akan kejadian seminggu terakhir membuatnya tak bisa tenang. Bagaimanapun juga, dia telah membunuh orang meski alasannya untuk menyelamatkan diri. Tapi mengingat wajah jennie, emma cukup merinding.

"Bu guru?!"

Emma melirik pintu ruangan yang memunculkan tubuh kecil jack, sang murid kesayangan. Membuat emma melebarkan mata dan langsung sumringah menyambut jack yang datang bersama shawn dan ibunya.

Dan emma menyipitkan mata melihat ibu kandungnya berdiri di samping shawn.

"Mom..?" lirih emma, dan tanpa dia duga wanita paru baya itu memeluknya lalu menangis histeris.

Emma hanya diam di perhatikan jack dan shawn.

"Oh putri ku sayang, maafkan ibu mu ini nak. Ibu adalah ibu terburuk di dunia. Ibu mengira kau sudah mati tapi ternyata kau di sandera oleh mereka. Ya tuhan, emma ku sayang. Ibu menyesal. Ibu menyesal atas sikap ibu selama ini. Ibu menyayangi mu, ibu berjanji akan berubah. Tolong jaga diri mu nak, karena kau harta berharga."

Emma menatap ibunya yang kini memundurkan wajah setelah melepas pelukan. Dia kembali melirik jack yang kemudian tersenyum polos dan menganggukkan kepala padanya.

Sehingga emma mengerti akan maksud jack dan membalas pelukan ibunya. Dia juga tersenyum pada shawn yang telah memutuskan untuk menikahinya setelah emma keluar dari rumah sakit. Setelah dibicarakan secara kekeluargaan, emma akhirnya memutuskan melakukan terapi terhadap gangguan psikisnya dan menerima shawn sebagai calon suami nya. Dia juga siap melakukan pernikahan untuk memulai hidup baru bersama shawn yang dia yakini akan berubah menjadi lebih baik bersamanya. Dia juga tak ingin terus berada dalam hubungan kelabu, dia mencoba untuk menjadi wanita normal dan hidup sebagaimana wanita lain jalani. Juga, dia berniat memenjarakan henry suatu hari nanti dengan caranya. Bagaimanapun juga pria jahat itu belum juga di temukan oleh pihak yang berwajib.

"Aku memaafkan mu mom, aku harap kita bisa memperbaiki hidup kita."

"Oh tentu sayang, kita akan memulai hidup baru." balas emily dengan senyum hangat sedangkan disampingnya ada shawn yang sedari tadi memandang kagum pada emma.

Emma pun melepas pelukan dan berganti menyuruh jack naik ke ranjang untuk kemudian dia pangku. Emma menciumi pipi jack dan bocah itu hanya pasrah seraya tertawa geli. Shawn yang memperhatikan ulah kekasihnya ikut terhibur dan duduk bersama sang calon ibu mertua di ujung ranjang emma.

"Aku sempat mengira akan kehilangan mu, maaf karena aku guru yang buruk bagi mu jack."

Jack menggeleng dengan bibir terlipat.

"Tidak, bu guru emma. Bu guru kan sudah berusaha, dan aku selamat karena bantuan uncle shawn. Jack senang bisa bertemu bu guru lagi. Jack juga takut tidak bisa bertemu bu guru lagi kemarin. Jack sayang bu guru."

"Bu guru lebih sayang jack, maukah jack jadi anak angkat ibu?"

Seketika emily melotot terkejut dan menoleh pada shawn yang tersenyum santai menanggapi ucapan emma. Dan emily langsung sadar bahwa putrinya dan juga calon menantunya rupanya sudah merencanakan hal itu bersama. Sehingga diapun ikut tersenyum saat melihat jack mengangguk dan berseru bahagia menerima tawaran emma untuk mengangkatnya sebagai anak.

Mereka tertawa bersama dan saling mengobrol setelahnya. Keadaan berubah jadi lebih baik dan kebahagiaan emma yang sesungguhnya akhirnya di dapat.

Meskipun seharusnya semua orang mengkhawatirkan henry yang mungkin saja bisa kembali lagi dan membawa emma atau yang lainnya ke dalam bahaya.

AFTER | LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang