Henry lelap dengan tubuh setengah telanjang, dan emma duduk di sampingnya. Memandanginya yang rupanya kelelahan setelah aktifitas panas mereka. Emma nampak seperti orang hilang semangat padahal setengah jam yang lalu dirinya sangat senang dalam bermain-main di ranjang bersama pria yang menyandera-nya selama seminggu itu.
Emma menghembus napas berat seraya mengalihkan pandangan dari tubuh henry. Dia mulai merutuki dirinya yang bernafsu dan tidak bisa dia tangani malah memberikan tubuhnya pada henry yang sudah jelas-jelas mengacaukan hidupnya.
"Semuanya kacau.."
Henry bergerak seraya menggeram kecil dengan mata masih terpejam. Tubuh besarnya berbalik dan menghadap emma, di ikuti kelopak mata yang terbuka.
"Emma?" panggilnya pada si emma yang masih menatap kosong dinding kamar. Henry mengikuti arah tatapan emma dan mengerutkan kening menyadari tidak ada sesuatu yang spesial di sana. Sehingga dirinya beringsut duduk dan mengelus pipi emma, membuat si empu menghadapnya dan mereka bertukar tatap.
"Oh shit, maaf. Aku ketiduran sayang." sontak emma mengerutkan kening karena henry yang sudah berani memanggilnya dengan sebutan sayang. "Aku senang akhirnya kita berbagi rahasia." Diapun memalingkan wajah, dan teringat akan obrolan intens yang dilakukannya bersama henry beberapa menit yang lalu. Dia tak mengira dirinya akan bertukar rahasia dengan henry selagi dirinya menikmati setiap sentuhan dari henry. Semua obrolan menyangkut hidupnya yang membosankan dan penuh drama.
Tok tok tok
Keduanya menoleh secara bersamaan ke pintu yang di ketuk.
Tok tok tok
"Henry? Henry! Buka pintunya! Ada polisi di luar!"
Teriakan panik jennie dari balik pintu membuat henry melotot terkejut, sedangkan emma terlihat tak percaya dengan apa yang di dengar.
Segera henry turun ranjang dan membukakan pintu untuk jennie. Jennie terkejut saat melihat henry hanya terbalut boxer hitam dan emma duduk di ranjang dengan selimut yang menutupi dada namun tidak dengan punggung yang dibiarkan terekspos bebas.
"Jennie, ada apa?"
Jennie tersadar dan langsung memegang kedua tangan henry.
"Polisi! Polisi ada di depan rumah, dan kurasa pacar emma juga ada di sana."
Seketika emma melebarkan mata dan bergerak turun ranjang mendengar sesuatu yang menarik perhatiannya.
"Shawn? Shawn datang?"
Henry menoleh cepat ke arah emma dan menggeram kecil. Lalu dengan kasar dia meraih pergelangan tangan kiri emma dan mencengkramnya kuat.
"Aww, apa yang kau lakukan henry?"
Cicit emma melihat tangannya di tahan oleh henry.
"Jennie, siapkan semua kebutuhan. Dan tunggu aku di basement."
"Baik, henry."
"Tunggu-- kau mau kemana jennie? Di mana jack?"
Henry menyeret emma kembali ke kamar dan mendorongnya duduk di ranjang.
"Pakai baju mu! Cepat!"
Emma mengernyit melihat raut wajah henry yang sangat tegas. Dia mengasumsikan pria itu sedang panik dan mungkin sedang merencanakan pelarian. Menyadari itu, emma malah berlari ke jendela dan melebarkan mata melihat ada tiga mobil polisi di luar rumah duka henry. Yang membuatnya tersenyum tipis lalu memekik saat henry menarik perutnya dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER | LIFE
FanfictionGenre : Psychological, Thriller, Romance. Trigger warning, hard words, adult content !! Only for 18+ readers, Be wise in choosing reading !! started on : 11.jun.2022 Completed on : 1.okt.2022 ©Copyright by @babysugar9898