(Wajib Follow sebelum membaca!)
(No plagiat!)
(Cerita ini murni hasil dari jalan pikirku sendiri!)
Singkat saja.. cerita ini tentang gadis yang bernama Evelyn melantha michelle, yang kerap di panggil el. Gadis berparas cantik yang terjebak dalam per...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
don't forget to vote and comment!!
Enjoyy🤙🏻
Warning taypoberedaran Kalo ada taypotandain ya!..
-
-
Di tengah taman kota kini ada seorang pria yang sedang mencari udara segar sendirian
Valdo begitu bosan dengan kegiatannya hari ini di tambah lagi ia tak dapat mengunjungi kantor nya karna ayah nya melarang, dan evelyn adiknya seharian tak ada kabar membuat valdo menghawatirkan gadis itu, bukan hanya itu tapi valdo juga sedang mencari cara agar devangel's lenyap. Benar benar lenyap.
ia kembali menghisap rokoknya dalam, matanya menatap hamparan langit malam yang di penuhi bintang-bintang dan bulan.
Bruakk
Suara itu membuat valdo menebarkan pandangannya ke asal usul suara tersebut
"Shh anjing sialan" umpat orang itu yang dapat di dengar oleh valdo, dengan perlahan ia mendekati orang tersebut yang ternyata jatuh gara-gara anjing yang tiba-tiba menyebrang di tengah jalanan membuat si pengendara motor tersebut membanting arah motornya menabrak pohon
"biar gue bantu" ucap valdo saat sudah di dekat gadis itu. Ia membangun kan motor yang menimpa badan ramping gadis tadi
Sebenarnya valdo sedikit kaget melihat gadis itu yang ternyata membawa motor besar? saat mengingat evelyn yang juga suka membawa motor besar valdo hanya menganggap itu biasa saja
"Makasih ya" ucap gadis itu berterimakasih
"Ya, ada yang luka?" tanya valdo
"ada di lutut, tapi itu hanya luka kecil kok" ucapnya
Valdo melirik kaki gadis itu yang terdapat luka yang lumayan besar di sana
"obatin dulu, mau?" tawar valdo , gadis itu tampak berfikir
"Tenang aja, gue gak jahat kok" sambungnya yang mendapatkan anggukan kecil dari gadis itu
"tunggu di sini, gue beli obat merah sama hansaplast dulu di sebrang sana" valdo menunjuk apotik yang kebetulan berada di sebrang taman itu
Saat valdo meninggalkannya, gadis itu memilih untuk duduk menunggu pria tadi kembali. Tak perlu waktu lama.. Valdo sudah kembali ke tempat itu dengan membawa obat merah dan hansaplast di tangannya
