(Wajib Follow sebelum membaca!)
(No plagiat!)
(Cerita ini murni hasil dari jalan pikirku sendiri!)
Singkat saja.. cerita ini tentang gadis yang bernama Evelyn melantha michelle, yang kerap di panggil el. Gadis berparas cantik yang terjebak dalam per...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
don't forget to vote and comment!!
Enjoyy🤙🏻
Warning taypo beredar Kalo ada taypotandain ya!..
-
-
Sesampai nya di parkiran apartemen aras, el langsung menurunkan tubuh nya dari motor aras.
"Ayo" ucap nya mengajak, setelah el turun dari motor aras, aras sama sekali tidak turun dari motor nya, ia malah duduk diam di atas sana sambil menunduk kan wajah nya.
"duluan aja, mandi, dan obat luka luka lo." ucap nya dingin, setelah itu ia kembali menghidupkan motor nya dan meninggalkan el di sana sendirian.
Dahi el mengernyit bingung, setelah beberapa menit menunggu, dia memutuskan untuk mengerjakan apa yang di suruh oleh aras kepada nya.
Kini el sudah selesai dengan acara bebersih tubuh nya. Bahkan beberapa luka sudah ia perban dan plester.
Di saat ia menunggu aras, el merasakan hidung nya mengeluarkan cairan. Dan ternyata benar saja. Cairan merah mengalir deras dari hidung el.
Dengan cepat el membersihkan bekas darah tersebut. Untung saja di balik jaket yang ia pakai tadi, dia menyembunyikan sebuah obat pil yang ia simpan di dalam tempat kecil.
El mengambil dua butir pil obat itu lalu meminum nya. Beberapa menit kemudian mimisan itu mulai berkurang. Tetapi aras belum juga pulang ke sana. Ke apartemen nya.
El memutuskan untuk beberes tempat tidur nya, merasa tak enak ia memutuskan untuk mengambil selimut dan satu bantal untuk ia taro di atas sofa panjang.
Baru saja ingin merebahkan diri, tetapi suara ketukan pintu terdengar membuat el langsung menuju ke arah pintu apartemen.
Ceklek
Aras dengan mata sayu nya menatap el. Bau alkohol tercium di sekitar tubuh cowo itu
"Ngapain minum minum!" tanya el sedikit merasa kesal
Tak ada jawaban dari aras. Tetapi sekian detik kemudian aras memegang kedua bahu el dan mendorong nya masuk. Setelah el dan dia masuk ke kamar itu, aras mengunci pintu tersebut.
Aras menatap el dengan tatapan nakal. El merasa was was dengan cowo yang dalam pengaruh alkohol di hadapan nya ini.
