(Wajib Follow sebelum membaca!)
(No plagiat!)
(Cerita ini murni hasil dari jalan pikirku sendiri!)
Singkat saja.. cerita ini tentang gadis yang bernama Evelyn melantha michelle, yang kerap di panggil el. Gadis berparas cantik yang terjebak dalam per...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
don't forget to vote and comment!!
Enjoyy🤙🏻
Warning taypoberedaran Kalo ada taypotandain ya!..
-
-
Al dan dafa hanya bisa menatap satu sama lain ketika melihat aras melintas di hadapan mereka tapi tak menyapa ataupun menoleh sedikit pun. Tatapan tajam serta dingin itu fokus menatap ke depan dengan satu tangan ia masukan ke saku celana nya menambah kesan cool di sana.
Aras tau mereka ada di sana, tapi aras enggan menyapa mereka karna kejadian tadi malam. Walaupun yang di kata in itu adalah el tapi bukan berarti aras juga tak merasakan apa yang di rasakan el.
Tapi ada sesuatu yang ingin ia tanya kan kepada al, yaitu tentang penyakit el.
Sedangkan di lain tempat stev dan el di kelas kini juga tidak saling menyapa, mereka kini sedang menyatat contoh soal pelajaran matematika di papan tulis setelah mendengar kan guru tersebut menjelaskan,
Stev yang duduk tepat di belakang el itu pun menatap punggung el dengan tatapan sayu.
"ga enak banget asing gini." Batin nya
"tapi gue lakuin ini buat lindungin lu juga el dari si peneror itu . Gue gak mau lu kenapa kenapa.." Sambungnya, setelah itu ia kembali melanjutkan mencatat karna catatan itu mau di hapus oleh guru mereka
"stev ingin bertanya?" tanya guru itu tiba tiba membuat lamunan stev hilang
"Ya, apa buk?" tanya stev
"ada yang ingin di tanya kan?"
Stev menggeleng, "boro boro mau nanya buk, ngerti aja kagak" ketus stev membuat seisi kelas tertawa
El hanya diam sadari dari tadi, ia menatap serius sebuah kertas yang berisi data kesehatan nya. Buruk. Tekat nya untuk melindungi devangel's semakin besar saat tahu apa yang sebenarnya di derita nya selama ini.
Tapi ia sudah sepakat dengan dirinya sendiri, bahkan dokter di rumah sakit tersebut sudah ia sepakati bahwa akan menyembunyikan penyakit nya dari siapa pun itu.
"lemah" gumam el kecil tapi dapat di dengar oleh stev
Stev ingin bertanya, sedikit cemas, tapi ia lebih mementingkan perasaan bodo amat nya terhadap el.
