(Wajib Follow sebelum membaca!)
(No plagiat!)
(Cerita ini murni hasil dari jalan pikirku sendiri!)
Singkat saja.. cerita ini tentang gadis yang bernama Evelyn melantha michelle, yang kerap di panggil el. Gadis berparas cantik yang terjebak dalam per...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
don't forget to vote and comment!!
Enjoyy🤙🏻
Warning taypo beredaran! Wajib tinggalkan jejak sebelum membaca!
-
-
"Ell!!??" kaget mereka berdua kompak
El menaruh jari telunjuk nya di depan mulut untuk menyuruh mereka diam, sontak mereka langsung menutup mulut mereka masing-masing menggunakan tangan kiri mereka
"banglek mana?" tanya el berbisik
"Lo... Loo" beo mereka berdua yang masih kaget
"sttt banglek mana?!" tanya el sedikit emosi karna pertanyaan nya belum juga di jawab
"ruangan jalur kanan" ucap bara yang masih dalam keadaan wajah tercengang
"lu el.. lu.." bara menabok bahu leo saat cowo itu terbata-bata saat berbicara
"yang jelas anj*ng" amuk bara
"lu ada liat cewe yang memakai penutup wajah gak? Trus dia pakai jaket bertulisan devangel's gitu.. Ada liat gak?" tanya leo polos
Pertanyaan leo membuat el dan bara tercengang, apakah dia belum mengerti? apa yang dia pikir tentang el? Apa dia pikir el sedang bermain petak umpet sampai ke sini? Astaga..
Plakk
"bahlol dia orang nya bego" ketus bara emosi, ia kembali menabok bahu leo
leo mengernyitkan dahi nya bingung sambil mengusap-usap bahu nya yang terasa sakit karna di tabok melulu oleh bara, ia menatap el dari atas sampai bawah, itu membuat el memutar matanya malas
"Sebenarnya gue butuh banyak penjelasan dari lu el, tapi itu bisa kita bicara kan nanti, sekarang lu lebih baik pergi dari sini" ujar bara
"tapi janji jangan bilang ke banglek kalo gue-"
"iya, aman kok, gue ngerti tentang ini, gue harap lu secepatnya beritahu abang lu sebelum abang lu sendiri yang tahu dengan cara kekejian nya"
El tersenyum kecut "makasih bang" ujar el tulus
"sama-sama" ucap mereka kompak
Setelah itu el langsung pergi meninggal dua anggota inti deveyes itu, ia perlahan-lahan berjalan di sana, tak lupa ia memegang pistol nya untuk berjaga-jaga, jika ada bawahan valdo yang mengikuti.
