(Wajib Follow sebelum membaca!)
(No plagiat!)
(Cerita ini murni hasil dari jalan pikirku sendiri!)
Singkat saja.. cerita ini tentang gadis yang bernama Evelyn melantha michelle, yang kerap di panggil el. Gadis berparas cantik yang terjebak dalam per...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
don't forget to vote and comment!!
Enjoyy🤙🏻
Warning taypoberedaran Kalo ada taypotandain ya!..
-
-
Evelyn membuka matanya saat merasakan cahaya matahari yang mulai memanas menerpa wajahnya. El menebarkan pandangannya mencari seseorang yang tidur bersama nya semalam. Aras Aras bukan hanya satu kali itu tidur bersama el, tetapi mereka sangat sering tidur bersama, saat masih kecil hingga sekarang.. Aras, adalah anak yang baik menurut el, ia tak pernah melakukan hal yang di luar batas yang terkadang laki-laki bejat lakukan. Padahal kalau aras mau ia bisa saja melakukan itu, tetapi balik lagi, aras adalah laki-lali yang baik, bahkan kakak el, kak vilda, percaya dengan aras untuk selalu menjaga el dimana pun dan kapan pun.
El menggapai handphone nya yang berasa di atas nakas, ia menghidupkan layar benda pipih itu, senyuman kecil terbentuk di bibir tipis berwarna pink milik el. sekarang jam telah menunjukkan pukul 07:30. Itu berarti aras telah pergi sekolah, aras juga termasuk anak teladan di sekolahnya, SMA GARUDA. Sekolah elit kedua yang lumayan terkenal di kota itu. Dafa dan aras bersekolah di SMA yang sama, dan al? Al sudah lulus dalam waktu 2 tahun saja, itu berkat kepintaran nya, bahkan seluruh keluarga fratas termasuk keluarga yang pintar.
El membuka aplikasi whatsapp, lalu ia mengirim kan pesan untuk seseorang
"ntar malam pukul 20:00, di clubcryt."
El mematikan benda pipih tersebut dan beralih mengemasi kasur aras yang cukup berantakan, ia menggapai sebuah guling yang terpental jauh dari kasur, apa ini ulahnya?atau ini ulah aras?, el menggelengkan kepalanya kecil, pagi-pagi dia sudah harus berfikir karna sebuah bantal guling yang terpental jauh dari kasur. bantal guling itu pun el taruh di atas kasur aras yang sudah rapi.
Tingg!
suara notifikasi tersebut membuat el kembali membuka layar handphone nya dan melihat sebuah pesan tersebut
"sipp" read
Tanpa membalas pesan tersebut , ia mematikan kembali benda pipih itu dan beranjak pergi dari kamar aras, lalu dengan langkah santai ia kembali ke kamarnya. Sesampainya el di kamarnya, ia pun membersihkan diri dan mempersiapkan diri untuk pergi dari markas tersebut, sebentar lagi ia akan kembali bersekolah setelah sekian lamanya ia di skor.
