(Wajib Follow sebelum membaca!)
(No plagiat!)
(Cerita ini murni hasil dari jalan pikirku sendiri!)
Singkat saja.. cerita ini tentang gadis yang bernama Evelyn melantha michelle, yang kerap di panggil el. Gadis berparas cantik yang terjebak dalam per...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
don't forget to vote and comment!!
Enjoyy🤙🏻
Warning taypoberedaran Kalo ada taypotandain ya!..
-
-
El berjalan sendirian di koridor sekolah yang sudah tampak ramai, semenjak kejadian beberapa hari yang lalu membuat nya semakin banyak di kenal orang.
Banyak yang menatap kagum kepada el dan banyak juga sindiran buruk dari beberapa mulut siswi yang iri kepada nya.
Bagaimana tidak iri? Evelyn cantik, pintar, kaya, berani, dan tegas membuat aura nya terpancar di sekolah itu. Ia juga di nobatkan sebagai gadis tercantik kedua setelah stevany di SMA bravodis. Iya. Walaupun stevany tidak pintar dalam pelajaran matematika bukan berarti dia tidak pintar di pelajaran lain. Stev pernah memenangkan lomba menggambar seibu kota. Stev memiliki talenta seni dan menggambar bahkan gadis itu akhir akhir ini sedang sibuk dengan projek menggambar nya. Melihat stev yang mendapatkan angka pertama sebagai gadis tercantik di sekolah itu, el tampak sangat bangga kepada nya, ternyata teman nya masih punya bakat selain menghabiskan belasan minuman boba per hari. Seperti nya usus dan lambung stev sudah sangat kebal sama minuman tersebut.
Hari ini orang yang seharusnya ke angka ke tiga gadis yang paling cantik tergeser dengan seorang gadis yang baru saja pindah dari sekolah lain ke sekolah itu. Dia juga cantik dan pintar dia juga memiliki bakat bermain basket.
Pagi pagi tadi gadis itu datang ke sana dengan seorang cowo yang sudah pasti cowo itu terkenal di sekolahan tersebut, gosip gosip mulai bermunculan, banyak juga sindiran untuk gadis itu karna bersifat seperti anak kecil saat bersama vandra. Ya dia bersama vandra, laina mayara, gadis yang di suruh pindah ke sekolahan vandra, dengan alasan agar vandra lebih leluasa untuk menjaga nya. Tentu saja itu semua perintah dari sang ayah nya.
El memberhentikan langkah nya saat melewati jalan yang dekat dengan lapangan basket. Ia melihat seorang gadis dengan pakaian SMA lain di sana sedang bermain basket dengan di temani hembusan angin pagi.
Rambut nya yang panjang terikat kuda itu berterbangan indah saat di serbu angin lembut pagi hari.
Di kejauhan sebrang sana, el melihat vandra yang sedang menatap gadis itu.
"ayo ke kelas" ucap seseorang yang langsung menarik tangan el pelan, awalnya el ingin memberontak, tetapi ia langsung dapat mengenali siapa seseorang itu.
"Aras?!" kaget nya, mereka masih berjalan menuju kelas dengan tatapan dan bisikan para siswa siswi di koridor sekolah
El memberhentikan tubuh nya membuat aras juga memberhentikan langkah nya, ia menatap el dengan tatapan datar
