11. PUBLISH

4K 73 0
                                    

VOTE + KOMEN !

HAPPY READING!!

-----o0o-----

Raihan yang sedang asik meminum minumannya itu merogoh sakunya dan mengambil ponselnya yang berbunyi notif pesan yang berbeda.

Raihan membaca pesan yang dikirimkan oleh istrinya itu. Ia juga sempat sedikit tertawa karena membaca kata 'ngewe' yang istrinya kirimkan.

"Guys, gue ke toilet dulu." Pamit Raihan pada temannya.

Semua temannya mengangguk. Raihan segera bergegas menuju toilet untuk menghampiri wanitanya. Toilet di hotel ini tidak sedikit, membuat Raihan harus mengeceknya satu persatu.

"NO!"

Teriakan itu membuat Raihan menoleh, suara itu tampak tak asing di pendengaran Raihan. Raihan bergegas menuju asal suara tersebut. Ketika ingin membuka pintunya, pintunya tidak bisa dibuka karena terkunci dari dalam.

Raihan mendengar suara tangisan perempuan dari dalam sana.
"Bangsat, itu suara istri gue, anjing!"

BRAKK!

Raihan berhasil mendobrak pintu itu dengan sekali dorongan.

"Alyssa!"

Raihan tampak emosi, sangat emosi bahkan. Istrinya saat ini benar-benar ketakutan dan menangis, membuat iblis yang berada di sekitar toilet memasuki tubuh Raihan.

"LO APAIN CEWEK GUE, ANJING?!!" Teriak Raihan penuh emosi sambil memukul kepala Ziel.

Ziel yang mendapatkan serangan tiba-tiba itu mendadak tersungkur ke bawah. Kepalanya kini mengeluarkan darah segar akibat pukulan Raihan yang tak main-main.

Raihan mencengkram kerah baju milik Ziel. Ia memberikan pukulan bertubi-tubi kepada Ziel, membuat Ziel pingsan tak berdaya di atas lantai.

Terakhir, Raihan menendang dengan sangat kencang kepala Ziel, hingga darah lagi-lagi keluar dari kepala laki-laki itu.

Seram memang jika Raihan sudah marah.

"Dan lo Winda, lo maunya apasih?! Ngapain lo sakitin cewek gue, hah?!" Bentak Raihan.

"Gu–gue, gue nggak bermaksud buat—"

"BUAT APA ANJING?!" Teriak Raihan tepat di depan wajah Winda.

Raihan yang terlanjur emosi itu tak segan-segan meninju wajah Winda, membuat Winda tersungkur dan pingsan. Raihan memang tidak suka jika bermain tangan dengan perempuan. Tetapi jika ini menyangkut keluarganya, maka ia tak akan segan-segan untuk bermain tangan.

Raihan mulai mencoba meredamkan emosinya. Napasnya lama kelamaan menjadi teratur. Ia segera menghampiri istrinya yang sedang ketakutan itu.

"Sttt, udah nggak papa, ya? Kamu aman sekarang sama aku." Ucap Raihan menenangkan.

Raihan membawa Alyssa ke dalam dekapannya. Ia mengelus surai panjang Alyssa, bermaksud untuk menenangkannya.

"Maaf aku nggak bisa jagain kamu. Maaf aku lalai, maaf..." Lirih laki-laki itu.

Alyssa menggeleng cepat. Ia mendongak menatap ke arah suaminya. Tangannya terulur untuk mengusap air mata yang jatuh di pipi suaminya itu.

CRUSH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang