Jangan lupa vote dan komennya.
HAPPY READING!!
----o0o----
Alyssa dan juga Raihan menuruni tangga dengan berdampingan. Tangan Raihan tak lepas dari pinggang Alyssa membuat Alyssa hanya bisa menghela napas pasrah.
Pasangan suami-istri itu menghampiri kedua Anaknya yang tengah asik bermain dengan mainan yang sempat Raihan belikan beberapa Minggu yang lalu.
"Lily, Teo," Panggil Alyssa menyebut nama Anak-anaknya.
Keduanya menoleh. Dapat dilihat tatapan bingung dari keduanya melihat kedua orang tuanya yang terlihat mesra.
"Mami kenapa sama Papi? Papi 'kan udah buat Mami sedih. Mami nggak boleh deket-deket sama Papi." Teo menghampiri Mami-nya, ia memeluk Mami-nya erat seolah tidak boleh membiarkan Mami-nya itu untuk dekat dengan Papi-nya.
Alyssa tersenyum kecil. Ia membawa Anak laki-lakinya itu ke dalam gendongannya. "Mami udah maafin Papi. Lagian Papi nggak salah kok. Yang salah itu Tante-tante tadi yang udah godain Papi-nya Teo."
Teo menatap Papi-nya dengan tatapan polosnya. "Tapi tadi Mami nangis karena Papi. Teo nggak suka itu." Ucap bocah laki-laki itu.
Raihan tersenyum hangat. Ia bersyukur memiliki Anak yang bisa melindungi Mami mereka. Ia bersyukur memiliki Anak yang tidak mau jika Mami mereka bersedih. Selama ini ajarannya tidak sia-sia.
"Teo mau maafin Papi? Papi minta maaf udah buat Mami Teo nangis. Tapi tadi itu cuma salah paham, Papi nggak salah dalam hal ini, sayang." Ucap Raihan pada Teo.
"Beneran?" Raihan mengangguk.
Teo merentangkan tangannya pada Raihan, mengode pria itu agar menggendongnya.
Raihan tersenyum. Ia dengan senang hati menggendong putranya itu. "Maafin Papi, ya?"
Teo mengangguk dalam gendongan Raihan. "Tapi Papi harus janji sama Teo kalau Papi nggak bakalan nyakitin Mami lagi." Teo mengulurkan jari kelingkingnya yang mungil.
Raihan tersenyum seraya mengangangguk. Ia menautkan jari kelingkingnya pada jari kelingking milik Teo. "Papi janji."
Teo tersenyum dan mengecup pipi Papi-nya sekilas. "Teo sayang Papi banyak-banyak!"
"Papi juga sayang Teo."
Lily yang sedari tadi hanya menyimak pun memberengut kesal. Lily mendekati Papi-nya yang tengah menggendong Kakak-nya itu dengan mata yang berkaca-kaca. "Huaaa, Lily mau digendong juga sama Papi!" Lily merentangkan kedua tangannya.
Raihan yang melihat itu terkekeh gemas. Raihan dengan satu tangannya menggendong putrinya itu.
"Kamu nggak keberatan?" Tanya Alyssa melihat suaminya menggendong kedua Anaknya sekaligus.
Raihan menggeleng. "Tubuh mereka kecil, mana ada aku keberatan."
"Yaudah, ayo makan dulu. Tadi aku udah masakin makanan kesukaan kamu sama Anak-anak." Ucap Alyssa.
Raihan mengangguk. Ia mengikuti langkah istrinya menuju ruang makan dari belakang, dengan kedua Anaknya yang masih berada di dalam gendongannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSH [END]
Teen Fiction[ SUDAH END DAN PART LENGKAP✅ ] [18+] **** Kisah 2 orang yang saling mencintai hingga mereka dijodohkan oleh kedua orangtuanya. Satu hal yang membuat hati si cewek menjadi resah. Yaitu sahabatnya sendiri yang mencintai suaminya. ***** ⚠️ WARNING ⚠️ ...