16. PDKT

2.8K 59 0
                                    

Tekan dulu dong bintangnya sebelum baca 🌟

Tandai kalo ada typo ya, di revisi nanti kalo udah end 👍🏻

HAPPY READING!!

-----o0o-----

Alyssa dan Raihan terpisah karena mereka tidak sekelompok. Gurunya yang memilihkan.

Alyssa sekelompok dengan Kinara dan Noah. Sedangkan Raihan sekelompok dengan Elvina dan Afdhal. Raihan benar-benar tidak sudi sekelompok dengan Elvina yang sudah berani menyakiti miliknya.
Ingin meminta berganti kelompok pun tidak bisa.

Sama halnya dengan Alyssa. Ia tidak berhenti-berhentinya memandang Raihan dengan tatapan tajam. Ia hanya tidak rela jika Raihan membalas perlakuan Elvina yang sedari tadi selalu mencari perhatian kepada Raihan. Elvina memang sahabatnya, tapi jika Elvina berani merebut miliknya, maka sudah dipastikan Elvina akan menjadi musuh untuk Alyssa.

"Eh, Sa, lo jijik nggak sih lihat Elvina yang dari tadi caper terus sama cowok lo? Pengen gue gaplok rasanya tuh muka!" Emosi Kinara.

"Santai lah, bro, lagian juga si Raihan diemin si Elvina kok. Raihan itu takut nggak dapet jatah dari si Alyssa, makanya dia nurut." Timpal Noah.

Alyssa yang sedari tadi menatap tajam suaminya itu kini beralih menatap tajam Noah. Noah yang ditatap seperti itu berpura-pura membaca buku agar tidak melihat tatapan tajam yang Alyssa berikan untuknya.

"Huft, udah ayo buru kerjain, biar cepet selesai. Gue laper pengen ke kantin." Ucap Alyssa kepada teman sekelompoknya.

Noah dan Kinara mengangguk, mereka mulai mengerjakan tugasnya dengan bekerja sama.

Di sisi lain, Raihan kini tengah menahan emosinya. Bagaimana tidak? Elvina terus menerus mengganggu konsentrasi Raihan dengan menanyai soal yang Elvina sendiri sudah tahu jawabannya. Raihan juga sudah tahu bahwa gadis itu hanya berpura-pura saja untuk bertanya padanya.

"Raihan, ini gimana sih caranya? Gue nggak pinter ngitung-ngitung kayak gini soalnya." Tanya Elvina dengan nada selembut mungkin.

Raihan tak berniat membalas. Melirik saja tidak. Ia tidak berminat untuk meladeni gadis itu.

Elvina yang diabaikan seperti itu malah semakin gencar untuk mendapatkan balasan dari Raihan.
"Kalau lo nggak mau kasih tahu yang ini nggak papa deh, tapi tolong kasih tahu gue caranya yang soal nomor 16 dong."

"El, lo kok bacot banget sih?! Gue tahu lo bisa ngerjain sendiri. Nggak usah caper sama laki orang!" Sahut Afdhal yang mulai kesal karna suara Elvina yang mengganggu fokusnya.

"Dih! Sirik aja sih lo? Bilang aja kepengen juga dideketin cewek cantik kayak gue." Pede Elvina.

Afdhal dan Raihan kompak memasang wajah ingin muntah. Kepedean sekali gadis seperti Elvina ini. Cantik? Masih cantikan juga Alyssa. Sahut Raihan dalam hati.

"Raihan bantuin gue ngerjain soalnya dong, kan kita harus kerja sama. Lo lupa kalau kita sekelompok?" Elvina tak ada henti-hentinya untuk mengambil fokus Raihan. Elvina memang sangat benci jika diabaikan. Terlebih lagi diabaikan oleh orang yang dia sukai.

"Lo bisa diam nggak?" Tanya Raihan yang masih berusaha sabar.

"Bisa kalau lo mau ajarin gue!" Ucap Elvina dengan menampilkan senyum sok manisnya.

CRUSH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang