24. KETEMUAN

2.5K 61 0
                                    

"Apa yang mau lo bicarain sama gue? Dan kenapa harus di tempat kayak gini?" Tanya Raihan menatap tajam gadis yang ada di depannya.

Raihan menatap sekeliling yang tampak terlihat ramai. Entah apa yang dipikirkan gadis itu hingga mengajaknya berbicara ke tempat ramai seperti ini.

"Ikut gue." Titah Raihan.

Elvina menurut, ia mengikuti langkah panjang Raihan yang menuntunnya ke parkiran mobil yang sangat sepi.

"Bicara sekarang." Ucap Raihan tajam.

Elvina menggenggam kedua tangannya gugup.

"Gue cuma mau nyatain perasaan gue ke lo aja." Ujar Elvina dengan gugup.

Raihan melirik sinis. "Gue udah tahu, ngapain lagi lo bahas itu, hah?"

Elvina berdecak. "Apa lo nggak ada niatan buat balas perasaan gue?" Tanyanya pada Raihan.

Laki-laki itu membolakan matanya malas. "Gue udah punya Alyssa. Cewek yang gue cintai. Jadi apa yang harus gue harepin dari lo? Lo itu cuma cewek murahan yang nggak punya harga diri."

Elvina nampak tertohok dengan perkataan Raihan yang menyakiti hatinya itu. "Gue bisa lakuin apa yang lo mau, Rai. Please, terima cinta gue. Jadiin gue yang kedua juga gue nggak papa." Ucapnya sambil memegang tangan Raihan yang satunya.

Dengan cepat Raihan menepisnya dengan kasar. "LO UDAH GILA, YA?!" Teriaknya emosi.

"Cewek gue udah terlalu sempurna. Gue nggak butuh cewek lain, apalagi yang modelan jalang kayak lo!" Dadanya naik turun, ia benar-benar emosi dengan gadis yang ada di depannya ini.

"Nyesel gue turutin permintaan lo buat ketemu."

"Pergi lo dari kehidupan gue dan jangan pernah lo ganggu kehidupan gue sama Alyssa!" Bentaknya.

Elvina menggeleng cepat ketika Raihan ingin melangkah pergi dari hadapannya.

"Raihan, Alyssa itu nggak ada apa-apanya! Lo lebih baik sama gue ketimbang sama Alyssa yang nggak bisa ngasih kebahagiaan ke lo!" Kekeuh Elvina.

Raihan berhenti, ia membalikkan tubuhnya menghadap Elvina.

Rahangnya mengeras. Emosinya kini benar-benar tersulut.

"LO TULI, HAH? GUE BILANG, ALYSSA ITU SEMPURNA! DIA YANG PANTES BERSANDING SAMA GUE, BUKAN LO!"

"Satu lagi. Lo bilang Alyssa nggak bisa kasih kebahagiaan ke gue?" Raihan terkekeh sinis mendengar perkataan gadis itu tadi.

"Lo salah besar! Semenjak kehadiran Alyssa di kehidupan gue, gue lebih bahagia, hidup gue lebih berwarna. Dia sumber kebahagiaan gue asal lo tahu!" Ujar Raihan.

"Kalau misal nggak ada Alyssa di kehidupan gue, mungkin hidup gue bakalan terus suram kayak dulu. Kayak orang yang nggak ada semangat hidupnya sama sekali." Lanjutnya.

Elvina tertegun mendengar perkataan Raihan. Ia tidak bisa berhenti menangis sekarang. Perasaannya sudah kacau. Laki-laki yang dicintainya sudah menghancurkan harapannya.

Raihan menatap Elvina dengan tajam.
"Jangan ganggu kehidupan gue sama Alyssa. Apalagi kalau sampai lo berani nyakitin Alyssa kayak waktu itu. Gue nggak akan segan-segan buat nyakitin lo atau gue bakalan ngebunuh lo kalau sampai hal itu benar-benar terjadi." Ujarnya penuh penekanan.

CRUSH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang