Seorang pria berwajah cantik nampak duduk di sebuah kursi taman itu. Mata indah itu sibuk memandangi langit malam yang dituruni salju yang tak terlalu deras.
"Minho" suara panggilan itu membuat si manis menoleh ke arah sang pemanggil. Seketika membuat senyuman itu merekah di bibirnya dengan manis.
"Aku di sini" katanya sambil melambai ke arah seorang pria tinggi itu dengan riang gembira.
Pria itu nampak berlari kecil sambil mengeratkan jaket tebalnya dengan sangat gagah.
"Jeongin dari mana kau?" Tanya Minho pada pria yang seumuran dengannya itu. Pria dengan mata sipit bagaikan rubah itu tersenyum dan mengeratkan syal yang Minho pakai.
"Sepertinya kelinci manis ku menunggu sangat lama ya, hmmm maafkan aku sayang" katanya sambil memeluk pria manis itu.
Seketika pipi Minho bersemu mendengar pujian itu. Jeongin memang pria yang sangat pandai memuji.
"Karena kau sudah datang, ayo kita pergi" kata Minho sambil memegang tangan pria itu dengan erat. Jeongin tersenyum sambil menggeleng.
Tiba-tiba yang lebih tinggi itu menjongkok di depan Minho. Hal itu membuat si manis terkejut dan refleks melihat ke sekeliling.
"Jeongin apa yang kau lakukan?" Tanya Minho yang terlihat malu bercampur terkejut.
Pria itu nampak membisu sambil merogoh sesuatu di saku jaketnya. Sebuah kotak berwarna merah nampak dikeluarkan oleh pria itu.
"Minho kita sudah lama bersama" kata pria itu sambil memegang tangan si manis. Minho benar-benar gugup, dia terus meneguk salivanya sejak tadi.
"Jeongin" kata Minho saat pria yang berada di depannya itu membuka kotak berwarna merah tadi.
"Maukah kau menikah dengan ku?" Tanya pria itu tiba-tiba. Minho benar-benar tak tahu harus menjawab apa. Tiba-tiba dia berkaca-kaca dan benar-benar emosional.
"Tolong jangan menangis, jawab ya atau tidak" kata Jeongin sambil menatap manik indah si manis. Anggukan kecil itu lalu Minho lakukan.
"Aku benar-benar mencintai mu" kata Jeongin sambil memakaikan pria manis itu sebuah cincin berlian yang sangat indah. Dia juga tak lupa mengecup telapak tangan Minho singkat.
"Husssttt jangan menangis" kata Jeongin saat Minho memeluknya dengan erat.
"Terima kasih Jeongin, aku juga sangat mencintai mu. Aku akan melakukan apapun untuk membuat mu bahagia" kata Minho.
"Tidak usah lakukan apapun, tetaplah berada di sisi ku. Hanya itu yang bisa membuat ku bahagia" kata pria itu sambil mengusap rambut Minho dengan sayang.
Lee Minho (25)
Yang Jeongin / IN (25)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GROOM || BANGINHO ✔
FanfictionWAJIB FOLOW AKUN AUTHOR SEBELUM BACA !! Sebuah dendam yang terjadi diantara dua sahabat baik, mengakibatkan semua orang yang tidak bersalah terkena imbas dan dampaknya. Warning -mature -bxb