25

1.2K 95 21
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Swiss

Luke sedang meminum kopi nya
Yang sudah dingin,waktu terus berjalan,gelap jadi terang begitu seterusnya.
Helaaan nafas berat terdengar jelas didalam ruang tak begitu besar dan tak bisa dikatakan kecil juga.

"Ayoo makan sarapan mu,itu sudah dingin"

"Aku sudah bosan setiap hari harus sarapan roti Luke"

Luke tertawa kecil mendengar grutuan pria manis itu,yang setiap hari selalu mengomentari makanan yang tersaji didepannya.

"Kapan kita akan pulang"

"Bersabarlah sedikit"

"Ciihh,tidak adakah kata lain selain bersabar,apa hanya itu yang bisa kau katakan Luke"

"Kau tidak akan paham jika kau tak menjadi aku"

"Dan kau pun tak akan mengerti jika kau berada diposisi ku"

Pria manis itu beranjak pergi,mengindahkan teriakan Luke untuk memakan sarapannya.

Hari ini ulang tahun kavin yang ke 9 tahun,parasnya semakin tampan namun wajahnya semakin dingin.

Hari ini ulang tahun kavin yang ke 9 tahun,parasnya semakin tampan namun wajahnya semakin dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Benar2 duplikat ayahnya, untuk saat ini tapi tidak untuk nanti.

"Selamat ulang tahun sayang" ucap win sambil mengecup kening kavin .

Acara ultah kali ini dimeriahkan oleh keluarga terdekat saja, tentu saja itupun atas permintaan kavin.

Tanpa semua orang sadari kavin beranjak dari kerumunan keluarga, mengarah pintu keluar.

"Momy"

Tatapan sendu milik kavin terus menatap 1 tempat berharap kehadiran seseorang yang dia nantikan.

"Kavin,sedang apa disini" Gulf menghampiri kavin sadar akan cucunya tak ada di tempat.

"Nenek"

"Sedang apa kavin disini,bukankah yang lain ada didalam"

"Tidak apa2 nek,kavin hanya menghirup udara segara saja "

"Khehehe,kau seperti ayahmu saja,sifat mu bahkan sama nak"

Kavin hanya tersenyum mendengar perkataan neneknya.

"Ayoo masuk sayang"

"Dari mana saja kalian berdua kami mencari mu dari tadi" tanya gun

"Ayoo Avin sini,duduk dipangkuan nenek"

Kavin hanya menurut dan duduk dipangkuan neneknya gun

Semua nampak bahagia,tapi jika di perhatikan 1 orang Tengah menatap sendu yaah benar itu bright.

Bright sedang menatap sendu putranya yang hampir tak pernah tersenyum semenjak win sadar dari komanya,semakin hari semakin dingin baik sikap dan perilaku nya.

   Cant you love meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang