Season II-06 : Happy Together

667 75 11
                                    

Selamat membaca

🖤

🖤

🖤

🖤

🖤


Di dunia ini ada dua hal yang membuat Moon Young menikmati hidupnya dengan nyaman dan bahagia. Selalu ada tawa dan senyuman yang mengisi hari-harinya.

Pertama ketika dia menjadi dirinya sendiri. Dulu hal itu hanya akan terjadi di saat Moon Young sedang bersama dengan Gang Tae. Dia menjadi dirinya sendiri yang begitu manja dan ingin di perhatiankan lebih.

Kedua ketika dia menjadi sangat lemah. Orang-orang hanya akan mengetahui bahwa dia adalah salah satu manusia terkejam yang tak memiliki rasa kasihan sama sekali. Berwajah dingin dan enggan bertutur sapa lebih dahulu pada orang lain. Padahal sebenarnya Moon Young memiliki jiwa yang sangat lemah, dia hanya bisa menujukannya pada Gang Tae. Satu-satunya pria yang dapat mengertinya.

Kedua hal itu nampaknya sudah tidak berlaku hanya bersama Gang Tae saja. Moon Young merasa jika saat ia bersama Tae Young pun dia selalu bertindak menjadi dirinya sendiri.

Moon Young tak mengerti mengapa hal itu bisa terjadi yang pasti Moon Young merasa jika dirinya nyaman dan Tae Young sama sekali tidak mengomentari beberapa tindakan impulsif yang dia lakukan.

Seperti saat ini ketika fajar belum menampakkan wujudnya. Tae Young membawanya berendam di dalam bathtub. Air hangat meresap ke sela pori-pori membawa suasana menenangkan apalagi dirinya bersandar nyaman di dada telanjang milik Tae Young.

Hembusan napas hangat pun Moon Young rasakan di bahunya. Kedua lengan kekar melingkari perutnya dengan sentuhan lembut yang selama ini Moon Young tak pernah rasakan lagi. Nyaman dan indah, Moon Young tak ingin momen seperti ini berakhir dengan cepat.

Semalam sebelum Tae Young pulang, dia minum beberapa botol wine sebagai upaya untuk membuat dirinya merasa jauh lebih baik setelah kejadian siang hari yang membuat kepalanya pusing dan emosinya naik turun.

Namun bukannya menjadi lebih baik. Moon Young cukup berantakan karena mabuk dan membuatnya semakin frustrasi dengan keadaannya. Sampai saat Tae Young datang ia seperti mendapat secercah harapan lagi. Terlebih sebelumnya perkataan Tae Young berhasil membuat hatinya menohok. Moon Young nyatanya belum dewasa dalam menghadapi masalah dan Tae Young hadir sebagai sosok dewasa yang mampu memahami keadaan putranya.

"Aku lupa bertanya soal ini padamu." Suara Tae Young terdengar lembut di telinga Moon Young. "Dimana kau tinggal selama tujuh tahun ini?"

Helaan napas membumbung pelan dari Moon Young saat wanita itu menyamankan posisi sandarannya di dada Tae Young. "Pulau Jeju."

"Jeju?" Dahi Tae Young berkerut. "Aku mencarimu ke sana. Tapi tak menemukan keberadaanmu. "

"Aku tahu. Sekitar dua puluh anak buahmu datang ke sana. Menyusuri setiap sudut pulau Jeju dengan membawa fotoku. Bertanya pada setiap orang-orang di sana. Mereka terlalu bodoh dan aku terlalu pintar untuk bersembunyi."

Ekspresi kecewa Tae Young benar-benar tidak dapat di sembunyikan lagi. Dia pikir selama ini Moon Young pergi sangat jauh untuk bersembunyi tapi nyatanya wanita itu masih di negara yang sama dan mempermainkannya yang hampir putus asa karena mencarinya.

Moon Young bangun dari sandarannya di dada Tae Young. Dia membalikkan tubuhnya menghadap Tae Young, duduk di kedua paha pria itu sambil berpegangan pada sisi bathtub.

Criminal : The Villain's Revenge [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang