Selamat Membaca
🖤
🖤
🖤
🖤
🖤
Pagi ini dia tidak melihat Moon Young kembali turun setelah sarapan pagi. Setelah membiarkan Do Young pergi ke sekolah. Wanita itu terus mengurung diri di dalam kamar. Merenung dan hanya sesekali menjawab ketika Tae Young mengajaknya berbicara.
Tangisan Moon Young semalam masih membekas di pikiran Tae Young. Rasa bersalahnya pada Moon Young membuat pria itu ingin sekali mengambil langkah mundur. Dia tak ingin melihat Moon Young terus menerus terluka oleh masa lalu tapi dia juga kesulitan membuat Moon Young terlepas dari belenggu itu jika dirinya terus bertahan untuk berada di sisi Moon Young.
Sampai pada akhirnya Tae Young berpikir keras bagaimana cara agar dirinya bisa menghibur Moon Young. Dengan sedikit menurunkan egonya, Tae Young memberanikan diri untuk bertanya pada Mark tentang kegiatan apa yang paling di sukai Do Young. Pria muda itu berkata dengan sedikit ragu-ragu jika akhir-akhir ini Do Young sangat gemar berkuda.
Seketika Tae Young mendapat sebuah ide. Dia meminta Mark membawa mereka ke tempat di mana Do Young selalu berlatih menunggangi kuda.
Tetapnya setelah Do Young kembali dari sekolah.
Ternyata tempat itu tidak terlalu jauh dari kediaman Moon Young. Ada sebuah arena pacuan kuda di dekat bukit dan rupanya tempat itu adalah milik keluarga Moon Young. Tae Young jadi berpikir kalau Moon Young sangat pandai menunggangi kuda.
Tapi hal itu langsung di bantah oleh Mark. Dia berkata jika Moon Young sangat tidak suka berkuda. Ntah tidak menyukai kuda atau apa pun. Mark tidak mengatakan alasan pastinya, dia hanya berkata jika Moon Young bukan tipe wanita yang menunjukkan kelemahan dan memilih untuk menghindari apa yang tidak di sukainya.
Meski begitu. Hal tersebut tak membuat niat Tae Young urung. Setelah Do Young kembali dari sekolah, ia mengajak bocah itu dan Moon Young ke sana.
Setidaknya dia ingin berusaha menghibur Moon Young dan mengajak Do Young bermain.
"Mom belum pernah melihat yang sebesar itu, Do Young-ah. Itu besar sekali."
"Tidak terlalu besar, Mom." Do Young menggelengkan kepala, melirik pada Tae Young saat pria itu mengulas senyum geli padanya.
Bocah itu sudah menunggangi kudanya. Tentu saja kuda yang berukuran lebih kecil dari yang Moon Young lihat tadi. Dia telah siap berlatih bersama pelatih yang sudah berada di sampingnya, memegangi tali kekang dan Mark dengan kuda lain.
"Aku pergi duluan, Mom! Jangan memandanginya seperti itu dan lekas naiki dia." Lalu bocah itu berlalu dengan kikihan kecil karena Moon Young baru saja menunjukkan wajah kesal padanya.
"Aku berjanji, kau akan sangat menyukainya, sayang. Sentuhlah." Bisik Tae Young.
Moon Young terkesiap. "Aku tidak bisa. Dia mengerikan!"
Jadi. Inilah alasan Moon Young tidak bisa menunggangi kuda? Dia takut pada hewan besar berkali empat ini?
Sangat lucu karena ternyata seorang mafia yang terkenal akan kesadisan dan kelicikannya di seluruh dunia rupanya takut dengan kuda.
Tae Young mengambil tangan Moon Young dan menekannya pada kulit yang hangat. Memaksa jemari wanita itu untuk membelai.
"Lihat, kan? Dia menyukaimu. Sekarang kau hanya harus menungganginya lalu dia akan benar-benar menyukaimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal : The Villain's Revenge [END]
Romance🔞 Warning! 🔞 Cerita ini berkisah pada seputar kriminal dan romansa yang tak kalah romantis dari pasangan normal lain. Kejahatan dan cinta saling berdekatan. Memabukkan dan membunuh. Semua itu terjadi pada satu malam di mana seorang penguasa dunia...