Selamat Membaca.
🖤
🖤
🖤
🖤
🖤
(Jang Tae Young Pov)
Berlin, September.
Aku dan Moon Young duduk di atas selimut di lapangan rumput, di sebuah tempat yang agak jauh dari keramaian. Malam ini kami pergi berkencan, untuk kesekian kalinya selama kehamilan Moon Young.
Moon Young bersandar di dadaku dan tanganku berkelana pada perutnya yang membuncit, membelai sisi-sisi perutnya yang tertutup oleh gaun mini berwarna putih yang dipakainya, kemudian bergeser ke lengannya yang telanjang.
Udara bulan September terasa cukup hangat, dengan angin yang sejuk. Langit malam juga tidak kalah indah, begitu cerah dengan awan-awan menggantung indah di hamparan langit berwarna hitam kelam. Pemandangan indah yang menjadi favorit untuk Moon Young, istriku.
Kami resmi menikah bulan lalu. Setelah Do Young dinyatakan benar-benar pulih dari traumanya dan Moon Young yang terus menyinggung soal pertanggungjawaban dariku atas kehamilannya. Kurasa itu salah satu cara dari Moon Young yang ingin meresmikan hubungan kami tapi karena masih mempertahankan harga diri dan egonya yang terlalu tinggi dia tidak berani meminta.
Dia benar-benar menjadi sangat lucu sejak hamil. Tingkahnya yang manja dan tidak ingin jauh-jauh dariku tentu saja menjadi sebuah kebanggaan tersendiri untukku yang juga tak ingin jauh darinya. Hanya saja aku tidak bisa selalu bersamanya setiap hari. Setiap saat. Aku masih harus bolak balik Berlin-Seoul.
Ada ribuan pegawai di perusahaanku yang bekerja untuk menafkahi keluarga mereka sehingga tak mungkin juga bagiku untuk meninggalkan pekerjaanku di sana.
Untung saja Moon Young tidak keberatan dengan semua itu, dia mendukungku dan memintaku untuk memindahkan sekolah Woo Young ke sini agar Moon Young juga bisa mengurus mereka secara bersamaan.
Karena tak mungkin juga aku membiarkan Woo Young ikut bolak balik Seoul-Berlin bersamaku. Aku akan berada di Seoul setiap hari senin hingga rabu sore. Lalu kamis sampai minggu sore akan kuhabiskan bersama keluarga kecilku, meski pekerjaan virtual selalu ikut serta di dalamnya.
Lalu mengapa aku tidak membawanya pindah saja ke Seoul?
Alasannya masih sama seperti sebelumnya dan aku ingin membebaskan Moon Young serta menghargai keinginannya. Bagaimana pun dalam setiap hubungan menghargai dan mendukung keinginan pasangan akan memudahkan hubungan tetap berjalan lancar serta menjaga keharmonisan rumah tangga kami tetap ada.
Desahan bahagia terlontar dari bibir Moon Young yang tersenyum, dan aku menyesap bourbon dari gelas plastik yang kupegang. Aku mengecup lembut pelipis Moon Young saat angin menghembus sejuk di sisi tubuh kami.
Di acara seperti ini–festival musik musim gugur–tanpa tiket, yang pertama datang, yang pertama mendapat tempat. Meski Moon Young sudah sangat tidak sabar karena musisi lokal favoritnya akan ikut tampil dalam festival musik ini, kami tidak berjuang mati-matian berusaha untuk mendapatkan di baris depan.
Moon Young sudah puas dengan duduk dan bersantai setelah minggu yang melelahkan untuk menikmati musik dan satu sama lain.
Tetapi ketika melodi yang familiar mengalun dari pengeras suara, aku menempatkan mulutku di dekat telinga Moon Young, napasku membuat bulu kuduk di sekitar kulitnya meremang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal : The Villain's Revenge [END]
Romance🔞 Warning! 🔞 Cerita ini berkisah pada seputar kriminal dan romansa yang tak kalah romantis dari pasangan normal lain. Kejahatan dan cinta saling berdekatan. Memabukkan dan membunuh. Semua itu terjadi pada satu malam di mana seorang penguasa dunia...