Selamat Membaca
🖤
🖤
🖤
🖤
🖤
Semua orang selalu membicarakan tentang betapa sepi dan damainya tinggal di sebuah mansion besar. Tetapi itu tidak benar-benar tepat. Paduan suara itu dimulai saat fajar–belalang, nyamuk, jangkrik, dan hewan-hewan kecil terdengar lebih keras dari yang biasa terbayangkan.
Kicauan burung itu baru saja membangunkan Moon Young dari tidur nyenyaknya yang damai. Bahkan sebelum matanya terbuka, Moon Young tahu Tae Young sudah pergi karena dia merasakan ruang di sampingnya kosong, aroma maskulin yang biasanya menguap tubuh kekar itu atau bahkan lengan berotot yang selalu melingkari perutnya.
Tak ada lagi.
Moon Young langsung bangkit, menyipitkan mata dan melihat sekeliling.
Koper yang semalam di siapkan pria itu. Tidak ada.
Celana jins di atas meja? Tidak terlihat di mana pun.
Jaket hitam di lantai? Lenyap.
Sial.
Bagaimana mungkin Moon Young bisa tertidur sebelum berbicara dengannya dulu?
"Keparat!"
Moon Young cepat-cepat memakai piama tidurnya lalu berjalan keluar tanpa alas kaki, menuruni tangga sambil berharap bahwa Tae Young tidak benar-benar pergi tanpa seizinnya.
Tetapi ketika Moon Young sampai di lantai dasar, satu-satunya orang yang berada di dapur adalah Mark, sedang menyesap secangkir kopi dan melahap muffin bluberi.
"Di mana dia? " Suara Moon Young terdengar mengeram—marah pada diri sendiri, tetapi dengan senang hati melampiaskannya pada Mark.
Mark menelan semulut penuh muffin, menatap Moon Young dengan pandangan tertutup dan menilai. "Tae Young sudah pergi jam empat pagi tadi. Dia memintaku mengantarnya ke bandara dan aku tidak ada pilihan lain selain menurutinya."
Dada Moon Young terasa kosong dan hampa. Tetapi kemudian dia teringat sesuatu. "Bukankah jet pribadi Tae Young sudah kembali ke Korea? Mustahil jika pesawat datang secepat itu. Dia pasti masih di sini."
"Tapi dia tidak di jemput dengan jet pribadinya. Tae Young pergi menggunakan penerbangan biasa."
Moon Young menghempaskan diri di kursi, otaknya sudah berputar, memikirkan bagaimana cara untuk mempertahankan Tae Young di sini sedikit lebih lama.
"Kenapa kau tidak membangunkanku?"
"Tae Young melarangku untuk membangunkanku. Katanya dia perlu menenangkan diri." Mark terdiam sejenak, lalu menambahkan, "Dia juga berjanji akan kembali untuk Do Young."
Untuk Do Young?
Hanya untuk putranya saja?
Bagaimana dengan dirinya?
Sial!
Apa yang ada di benak pria itu? Bukankah dia akan tinggal lebih lama. Tapi kenapa dia mendadak pergi dengan alasan pekerjaan dan anaknya?
Tidak. Moon Young cukup yakin ada hal lain yang membuat Tae Young mundur. Tapi apa?
Moon Young tak tahu. Dia tak mengerti dengan apa yang ada di pikiran Tae Young.
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal : The Villain's Revenge [END]
Romance🔞 Warning! 🔞 Cerita ini berkisah pada seputar kriminal dan romansa yang tak kalah romantis dari pasangan normal lain. Kejahatan dan cinta saling berdekatan. Memabukkan dan membunuh. Semua itu terjadi pada satu malam di mana seorang penguasa dunia...