🖤 Selamat Membaca 🖤
🖤
🖤
🖤
🖤
🖤
Selama beberapa hari ini Sang Mi terjebak di rumah Tae Young tanpa bisa melakukan adapun seperti yang sering ia lakukan di hari-hari biasa sebelum bertemu dengan Tae Young.
Meski begitu, tinggal di istana megah milik Tae Young idak terlalu menyesakkan baginya karena si pemilik memperbolehkan dirinya untuk melakukan apa saja di rumah ini. Para pelayan juga melayaninya dengan sangat baik seolah benar-benar tengah melayani seorang nyonya besar mereka yang sesungguhnya.
Sehari, dua hari, Sang Mi mulai bisa beradaptasi meski sebenarnya perempuan itu cukup gelisah karena tengah di runjung rasa rindu pada seseorang.
Ya mau bagaimana lagi, bukankah ini pilihannya dan dia harus bertahan sampai tujuannya benar-benar tercapai.
Diam di rumah megah tanpa bisa keluar masuk seenaknya cukup membosankan bagi Sang Mi. Untuk seseorang yang memiliki jiwa kebebasan sungguh Sang Mi merasa tertekan kala dia tak bisa kemana-mana kecuali saat Tae Young sedang senggang dan mengajaknya pergi seperti berbelanja pakaian untuknya, pergi ke bar atau makan malam di restoran mewah seperti yang dirinya dan Tae Young lakukan beberapa waktu lalu.
Saat ini keduanya baru saja tiba di rumah. Pria itu meninggalkan Sang Mi di ruang tengah usai berkata 'Tunggulah di kamar, aku akan menyusul setelah mengurusi beberapa hal. Kuharap kau bersiap saat aku kembali.'
Setelah mandi, Sang Mi memakai gaun tidur berwarna coklat, mengeringkan rambutnya dan memoleskan lipstik berwarna merah di bibirnya. Semua demi terlihat menggoda saat Tae Young tiba nanti.
Sang Mi menghela napasnya, sadar jika posisi yang sengaja ia ciptakan untuk bisa berada di dekat Tae Young adalah posisinya yang sangat menjijikan bagi darinya.
Namun apalah boleh buat. Selagi ia di sini dan menikmati perannya. Sang Mi harus diam dan menurut agar Tae Young tidak mencurigainya.
Malam terasa cukup dingin dan udara yang segar terasa menyenangkan kala menyentuh kulit Sang Mi. Semakin lama memandangi jendela, perasaan Sang Mi semakin tak karuan. Dia sungguh merindukannya, dia ingin kembali setidaknya untuk memeluk dan membuat sosok yang ia rindukan itu terlelap dalam pelukannya.
Sang Mi berangsur naik ke atas tempat tidur. Perempuan itu mengingat sesuatu dan meraba area di belakang headboard untuk mengambil sebuah benda yang telah ia sembunyikan selama ini.
Sebuah ponsel dengan beberapa nomor rahasia yang mengiriminya pesan, foto dan video. Sang Mi mengulas senyum ketika memutar salah satu rekaman video yang baru saja di terimanya dan tanpa terasa air mata Sang Mi menetes.
Tunggu. Bersabarlah, sebentar lagi dan kau akan kembali. Batin Sang Mi mencoba meyakinkan hatinya.
Sang Mi menutup ponselnya, mengakhiri perasaan yang bergejolak hanya karena kerinduannya dengan menghapus air mata di pipinya dan kembali menyimpan benda itu rapat-rapat di belakang headboard sebelum akhirnya ia mengatur posisi untuk mulai terbaring.
"Kupikir kau sudah tidur."
Suara Tae Young baru saja membuat degup jantung Sang Mi berpacu dalam ritme yang cukup cepat karena keterkejutan. Pria itu mengulas senyum padanya seraya melepas jas dan kemeja.
"Tidurlah, aku akan menyusul setelah mandi sebentar."
Berusaha untuk terlihat normal, Sang Mi mengulas senyum dan mengangguk pelan. Anggukan dari perempuan itu segera membawa Tae Young masuk ke dalam kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal : The Villain's Revenge [END]
Romance🔞 Warning! 🔞 Cerita ini berkisah pada seputar kriminal dan romansa yang tak kalah romantis dari pasangan normal lain. Kejahatan dan cinta saling berdekatan. Memabukkan dan membunuh. Semua itu terjadi pada satu malam di mana seorang penguasa dunia...