Selamat membaca
🖤
🖤
🖤
🖤
🖤
Tae Young kembali menciumnya, menggerakan bibirnya dengan bibir Moon Young dalam kecapan lembut nan intens seolah tengah merekam setiap pergerakan sensual dari bibir mereka agar suatu saat nanti dapat membekas dan teringat kala merindukan satu sama lain.
Perasaan ini, entah mengapa sangat Moon Young benci. Perasaan yang tiba-tiba muncul tujuh tahun lalu saat Moon Young berusaha mendekati Tae Young kini datang kembali.
Ini nyata tapi Moon Young ingin membuangnya jauh-jauh namun sangatlah sulit. Perasaan ini terlalu kuat dan Moon Young tak ingin pelukan erat Tae Young lepas begitu saja.
Debaran keras di jantungnya bahkan tak ingin berhenti dan malah semakin bertambah sehingga Moon Young merasa tangannya gementar kala mencoba untuk naik ke bahu Tae Young untuk melingkar di tengkuk pria itu.
Tuhan, tolong biarkan ini sedikit lebih lama. Batin Moon Young memohon.
Namun Tuhan nampaknya berkhendak lain karena suara gadis kecil baru saja meruntuhkan seluruh pondasi romantisasi yang telah mereka bangun begitu kuat.
Membukakan mata. Keduanya melepaskan diri perlahan-lahan, saling memandang selama beberapa saat sebelum suara gadis kecil itu terdengar kembali.
"Appa..."
Wajah Moon Young benar-benar memerah. Dia bahkan cepat-cepat menghindari tatapan Tae Young guna mengurangi debaran jantung yang terus bergemuruh.
Rasanya mereka seperti sepasang kekasih yang tengah di mabuk asmara namun seseorang baru saja memergoki mereka yang tengah bercumbu karena baik Tae Young maupun Moon Young mereka langsung salah tingkah.
"Appa... "
Lagi, suara Woo Young terdengar. Kali ini fokus Tae Young teralih, dia melihat kesekeliling lorong dan tak mendapatkan keberadaan Woo Young.
"Suaranya dari kamar, sepertinya dia sedang mengigau." Ujar Moon Young yang langsung mendapat anggukan dari Tae Young.
Kemudian tanpa berkata-kata lagi. Keduanya berjalan kembali ke kamar Woo Young dengan Moon Young yang memimpin di depan sementara Tae Young mengekori di belakangnya. Mereka mendapati gadis kecil itu tengah berbaring berada di atas tempat tidur seperti sebelumnya namun kini tampak gelisah dengan terus berbalik ke kiri dan ke kanan.
Keringat dingin bercucuran di kening Woo Young dan serentak membuat Tae Young serta Moon Young semakin mendekat.
Moon Young meletakkan tangannya di dahi Woo Young dan terkejut. "Dia demam. Sangat tinggi."
Melihat Moon Young yang mulai panik Tae Young juga ikut panik. Pria itu segera mengeluarkan ponselnya dan berkata. "Aku akan memanggil dokter untuk memeriksanya. Bisakah kau tetap di sini dan menjaganya."
Moon Young mengangguk pasti. Lalu Tae Young berjalan keluar kamar seraya meletakkan ponselnya di telinga dan berbicara ketika seseorang yang ia hubungi telah menerima panggilan teleponnya.
***
Dokter baru saja pergi setelah memeriksakan keadaan Woo Young. Demam yang terjadi pada gadis kecil itu sangat mendadak padahal selang beberapa waktu sebelumnya dia baik-baik saja meski telah menangis histeris dan ketakutan karena kehadiran ibu kandungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal : The Villain's Revenge [END]
Romansa🔞 Warning! 🔞 Cerita ini berkisah pada seputar kriminal dan romansa yang tak kalah romantis dari pasangan normal lain. Kejahatan dan cinta saling berdekatan. Memabukkan dan membunuh. Semua itu terjadi pada satu malam di mana seorang penguasa dunia...