Hari berlalu begitu cepat. Setelah gesekan antara Sorikkun Kim dengan yang mulia ratu Amania terjadi, kini sudah hari keempat Pansori itu tinggal di dalam kerajaan ini.
Setelah kejadian hari itu, yang mulia raja Vadhyaksa memutuskan untuk mencari Pansori lain sebagai penghibur kerajaan di hari pesta ulang tahunnya.
Bukan tanpa alasan dia melakukan itu, kabar mengenai nama Sorikkun Kim yang terus menjadi buah bibir di luar istana tentu membuat raja Vadhyaksa harus melakukan hal tersebut.
Tidak ingin mencoreng kedua nama besar istana, juga menyelamatkan Taehyung dari berita yang sedang memanas tersebut sebagai jalan keluarnya.
"Hari ini kalian akan kembali ke Amania?" Tanya pekerja lain, yang juga tinggal dalam satu komplek hanok yang sama.
Pansori itu mengangguk, memperlihatkan Gosu Jung yang tampak sibuk membenahi beberapa barang bawaannya. Juga Sorikkun Kim, yang kini terlihat seperti lebih pendiam.
"Gosu Jung, dua kuda yang akan kalian tunggangi sudah siap."
"Ya, terimakasih."
Gosu Jung balas membungkuk, meraih barang bawaannya untuk dia berikan pada pengawal yang sudah kerajaan Amania kirim.
"Terimakasih banyak, telah menerima kami dengan baik selama aku dan adikku berada di sini."
Ucap Hoseok, pada salah satu pekerja yang beberapa hari terakhir menemani mereka.
Pekerja itu mengangguk, mencari sesuatu yang sudah dia simpan untuk di berikan pada laki-laki Alpha itu. Sedikit ragu, namun jika dia tetap diam apa akan datang kesempatan yang lain?
"Ya?? Ini untuk ku?" Tanya Gosu Jung.
Lagi-lagi, pekerja yang juga tinggal berdekatan dengan hanok Hoseok itu hanya mengangguk. Datang kemari bukan untuk bersenang-senang, itu alasan mengapa mereka jarang berinteraksi meski jarak tempat tinggal mereka yang berdekatan.
"Gosu Jung, bisa kita bertemu lagi suatu saat nanti?"
"Y-ya?"
"Giok ini pemberian mendiang ayahku, tolong jagalah sampai kita bertemu kembali nanti."
"Sungguh? Maksud ku, ini sangat berharga untuk mu kan?"
"Karena itu, tolong jagalah dia. Maukah kau menjaganya untuk ku?"
Ragu, namun terlihat sorot mata yang begitu mengharapakan kembali kehadiran dirinya. Hoseok meraih giok tadi, menggenggam itu seraya mengangguk kecil.
"Ya, mari bertemu lagi."
Laki-laki yang sesekali berpapasan dengannya. Namun percaya atau tidak, Hoseok bahkan belum mendengar dengan pasti siapa nama laki-laki ini. Dia tidak ingin bertanya, sungguh Hoseok takut justru tidak sopan dan membuatnya merasa tak nyaman.
"Hyuk Yun. Jeon Hyuk Yun Namaku."
"Ah baik, sampai bertemu kembali Hyuk Yun. Jaga dirimu, aku akan jaga giok mu dengan baik."