Pagi hari, Hoseok tengah berputar-putar di dalam hanoknya. Dia merasa bingung, heran mengapa hingga pagi ini Taehyung belum kunjung kembali?
"Gosu Jung, apa Sorikkun Kim masih belum kembali?"
"Ya, sejak semalam."
Jawab Hoseok, pada Kasim yang bertanggung jawab atas keperluannya selama tinggal di dalam istana ini.
Kasim tadi turut merasa khawatir, nyatanya sebagai seorang Kasim mereka di sumpah untuk setia dan melayani tuannya sepenuh hati.
Begitu juga yang terjadi pada Taehyung dan Hoseok. Meskipun sebatas sesama pekerja, beberapa hari ini mereka telah menjalin hubungan yang baik dengan Kasim yang telah membantu mereka selama di sini.
Kasim itu sedikit takut, dia khawatir dan berjalan keluar hanok menuju tempat dimana perdana menteri Amania berada.
Meninggalkan Hoseok menunggu di dalam hanok itu, seraya memberi kabar jika Taehyung adiknya nanti telah kembali. Kasim tadi terus berjalan, menyusuri lorong sampai akhirnya dia melihat keberadaan sosok perdana menteri Kim.
Berjalan menghampiri laki-laki itu, Kasim tadi membungkuk sesaat kala perdana menteri Kim menatap kearahnya.
"Perdana menteri Kim, itu—"
"Ada apa?"
"Sorikkun Kim, dia menghilang sejak semalam?"
"Apa? Kenapa bisa? Kemana dia pergi, sebelumnya apa tidak ada yang mengetahui kepergiannya?"
"Semalam, Kasim pribadi yang mulia raja datang. Meminta Sorikkun Kim untuk menemui yang mulia, entah karena ada masalah apa."
"Lalu?"
"Hingga pagi ini dia belum kembali."
Namjoon terdiam bingung, kemana perginya Sorikkun itu setelah bertemu dengan raja? Sesuatu terjadi?
"Kau cari ke sekeliling istana, biar aku coba menemui yang mulia raja." Ucap perdana menteri Kim, yang di angguki oleh Kasim tadi.
Dia meminta bantuan teman-temannya, Namjoon membentuk kelompok untuk mulai berpencar dan mencari keberadaan Omega itu.
Sedangkan di tempat lain, sosok yang tengah membuat heboh seisi istana itu baru saja membuka kedua matanya.
"Oh berat sekali, kepalaku masih sedikit pening." Gumam Taehyung.
Hendak bangkit, namun di rasa kukungan seseorang mengikat pergerakannya. Taehyung bingung, Hoseok tidak pernah memeluknya dalam tidur selama puluhan tahun mereka hidup bersama.
"Hyung, ah sesak—"
Srek!
Bruk!
Taehyung terkejut, saat melihat siapa yang kini tengah memeluk tubuhnya begitu erat. Respon tubuhnya mendorong laki-laki itu hingga membentur sebuah tirai, yang tidak lain adalah yang mulia raja.
"Yang mulia? Ya ampun, ya Tuhan aku tidak sengaja. Apa sakit?"
"Menurut mu? Baru saja membuka mata, aku sudah di hempas begitu kuat."
"Ah, ya tuhan. Astaga apa yang ku perbuat. Biar aku membantu anda, astaga ya tuhan pelan-pelan."
Taehyung membantu tubuh yang mulia raja, yang membentur tirai oleh dorongannya. Rambutnya yang tergerai begitu saja, juga rambut milik yang mulia raja terlepas dari ikatannya.
Keduanya kini duduk, dengan sorot cahaya matahari pagi Amania. Taehyung mengusap bahu yang mulia raja kala membentur tirai tadi, sungguh kenapa dia selalu bersikap bodoh begini?