열여덟 번째 장.

1.2K 243 35
                                    

Setelah ucapan yang mulia ratu, semua orang menatap dengan begitu lekat. Harapan buruk pergi tanpa kembali, sungguh apa yang setelahnya akan terjadi pada Omega yang tengah mengandung itu saat ini.

"Kau sadar ucapan mu, ratu?" Tanya yang mulia.

Kini ibu suri melirik, kursinya yang berada di sisi singgasana yang mulia raja itu kian mendekat. Wanita paruh baya itu berdiri, entah apa yang akan dia lakukan saat ini.

"Yang mulia, bukan kah saat hari pertama Omega itu birahi pangeran Min Byung Choon menyentuhnya?" Ucap ibu suri.

Benar! Semua orang kian terkejut, juga dengan perdana menteri Kim yang kini mengepalkan tangannya. Pangeran Kim Seokjin hanya mengukir senyum, lihat kan? Ini adalah kekejaman istana yang dia takutkan.

"Ibu suri yang agung, aku datang tepat waktu saat itu." Ucap raja.

"Benarkah? Siapa yang tahu? Bahkan ada seorang pengawal yang melihat, menjadi saksi saat pangeran Byung Choon hendak menyentuh selir mu!" Ucap wanita paruh baya itu.

"Maaf ibu suri, sepertinya anda salah paham. Adikku telah menceritakan ini padaku, dia tidak melakukan apapun." Timpal raja Vadhyaksa.

"Kalau begitu, kita putuskan ini di persidangan! Selama kasusnya belum jelas, dua orang yang bersangkutan harus masuk kedalam tahanan kerajaan."

Tangan Jungkook mengepal. Dia hendak melawan, namun ada ketentuan kerajaan yang jelas mengatakan hukuman tersebut.

Jika Jungkook mengamuk saat ini, penasihat kerajaan akan mengira Jungkook berusaha untuk berontak dan bisa saja tahtanya di gulingkan.

"Yang mulia? Apa untuk kedua kalinya kau tidak bisa melindungi orang yang kau cintai?" Ucap pangeran Min Byung Choon.

Mata yang mulia kian tertutup amarah. Benci, kesal, semua emosi meluap dalam isi pikirannya menjadi satu. Satu sisi dia ingin melawan, namun sisi lain tubuhnya terikat oleh belenggu rantai kerajaan.

Para pengawal mulai bergerak, berdiri dan menarik tubuh pangeran Min Byung Choon dan berpencar untuk mencari keberadaan selir Kim.

Mereka kini menjadi seorang tahanan, dan tidak ada satupun yang bisa membantu selain kesaksian pelayan yang ada dalam kamar penginapan itu saat kejadian berlangsung.

"Kau sungguh tidak pantas memilikinya, yang mulia." Ucap pangeran Min kala tubuhnya di tarik paksa untuk keluar.

Deru nafas yang mulia meningkat, siapa sangka laki-laki itu meneteskan air matanya tanpa sepengetahuan siapapun. Ini adalah luka, bahkan di saat kabar bahagia yang baru saja dia dapat.

Yang mulia raja Vadhyaksa mengepalkan tangannya begitu kuat. Amarahnya hampir terpancing kala sang adik turut terseret dalam rencana busuk kerajaan Amania.

Ratu Seol Ah sadar, dia bangkit seraya meraih punggung bergetar raja Min Yoongi saat ini. Dia tahu, suaminya mungkin kesal dan tidak terima dengan perlakuan memalukan seperti yang dia terima dari kerajaan Amania saat ini.

Namun yang terjadi, semua masalah memang tertuju pada pangeran Min Byung Choon, juga selir Kim. Tidak ada yang bisa menyelamatkan keduanya, sebelum pengakuan pengawal kerajaan yang juga ada di tempat kejadian saat itu.

Meneriaki tanpa bukti hanya akan memperburuk masalah itu. Jika pihak lain di luar istana mengetahuinya, semua orang akan mulai bergunjing dan meragukan kualitas kerajaan yang raja Vadhyaksa pimpin.

Di tempat lain, pintu hanok Taehyung di buka dengan paksa. Pengawal kerajaan datang membuat Hoseok juga kebingungan. Menodongkan pedang tepat di perpotongan lehernya, Hoseok tentu hanya bisa diam dengan kegaduhan yang tidak dia ketahui.

PANSORITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang