Lady Chanelia menyerahkan saputangan padanya.
Sophia menghela napas, mengambil saputangannya dan dengan lembut menyeka matanya.
Dia meningkatkan perasannya, kembali memulai tindakan keduanya.
Sandiwara ke-2 kali ini tidak berhenti menjelaskan rumor Sophia, melainkan memberi tau dunia tentang situasinya lebih lanjut.
"Sejak itu, aku dipandang lebih rendah dari pelayan." Sophia mengatakan setiap diskriminasi yang dideritanya selama ini.
Ini bukanlah sandiwara biasa. Diary yang ditemukannya di laci yang membantunya. Diary itu dipenuhi dengan air mata dan tulisan kesedihan Sophia.
Bagaimana mereka tidak memanggil dokter saat dia sakit, bahwa dia diabaikan oleh para pelayan, dan dipaksa melakukan pekerjaan rumah tangga...
"Itu sangat tercela! Aku tidak percaya hal seperti itu terjadi di keluarga Frauss." Chanelia menepuk Sophia, pura-pura marah.
"Maafkan aku Sophia, karena memasukkan artikel sembrono seperti itu di mingguan." Chanelia berulang kali meminta maaf kepada Sophia.
Sophia tak menyangka Chanelia akan meminta maaf padanya dengan tulus.
'Lady Chanelia nggak kelihatan bercanda.'
Entah bagaimana dia mulai bertanya-tanya apakah dia berhasil memanfaatkan Lady Chanelia ataukah sebaliknya.
Tapi Sophia tak merasa dirugikan, lagipula ini pertarungan win-win.
"Tidak, terima kasih telah memposting artikelnya, aku bisa keluar rumah seperti ini dan menceritakan kisahku. Kalau bukan karena itu, aku akan tetap berada di loteng..."
Sophia mengungkapkan rasa terima kasihnya dengan memegang tangan Lady Chanelia.
Mata mereka bertemu di udara. Mereka tak mengatakan apa-apa, namun mereka memahami satu sama lain.
"Aku pasti akan menulis koreksi di majalah mingguan berikutnya."
Sophia tersenyum ketika Lady Chanelia menjanjikan revisi, sebagai ungkapan bahwa dia menyesal.
~~~
Setelah Lady Chanelia meninggalkan ruangan, Killian melirik Sophia.
"Apa?"
"...Apa kamu baik-baik saja?"
"Hah?"
"Jadi..." Mata merahnya menunjukkan kekhawatiran. Mata murni tanpa keraguan.
'Aku nggak tega membodohi male lead!'
Sophia menyeringai seolah dia tak pernah menangis, "Itu cuma akting."
Tatapan Killian mengeras, "Semua yang kamu katakan ke Lady Chanelia bohong?"
"Nggak. Itu semua fakta, kecuali air mata ini."
Killian menatap mata hijaunya dan mengangkat alis, dia tidak mengerti perilaku Sophia.
Sophia menatap Killian, matanya seolah bertanya apakah masuk akal menangisi kehidupan yang malang.
'Benar sekali. Hidup Cinderella berantakan.'
Kekerasan dalam rumah tangga dan diskriminasi yang dialami Sophia asli bukanlah hal yang bisa dianggap bercanda. Dia tau betapa sakitnya itu untuknya.
"Semuanya berantakan karenamu! Gara-gara kamu nggak ada yang berjalan baik!"
"Orang kayak kamu lebih pantas mati!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Sejak Kapan Anda Menjadi Penjahat? (Novel Terjemahan)
RomanceTerlalu banyak novel yang dibaca membuatnya bingung telah masuki novel berjudul apa. Berbekal pengalaman membaca banyak novel, Sophia percaya tanpa ragu Duke Utara dengan rambut hitam, mata merah, dan wajah tampan yang sempurna adalah protagonis pri...