Sementara itu, pada saat Killian mengunjugi mansion Frauss. Countess Rubisella tiba di Duchy untuk makan malam bersama Lady Chanelia, atau lebih tepatnya Duchess Chanelia.
Rubisella cukup lelah, paginya sangat berat karena skandal yang di sebabkan oleh Sophia Frauss.
Menjelajahi dunia sosial sejak pagi, dia diganggu dengan segala macam pertanyaan hingga mulutnya kering.
Sejujurnya, Rubisella tidak berpikir situasinya akan seburuk itu. Ke mana pun dia pergi, orang-orang memperhatikannya.
Skandal di Count Frauss!
Nyonya rumah keluarga Frauss menjadi pusat topik pada pertemuan apa pun.
Wanita cantik itu akan menggelengkan kepalanya, berpura-pura dalam masalah atau bosan dengan pertanyaan yang mengalir.
"Itu sungguh omong kosong!"
Countess Rubisella dengan keras membantah rumor itu dan melambaikan tangannya ketika ditanya apakah Sophia benar-benar pelayan.
Tentu saja dia tidak berpergian keluar demi menjelaskan rumor putri tirinya.
'Jika rumornya benar, mau ditaruh dimana reputasi dan wajahku.'
Rumor Sophia yang asli meninggal dan pelayan menyamar sebagai penggantinya.
Jika itu benar, maka panah celaan dan kecurigaan akan mengarah pada Rubisella juga.
Oleh karena ini dirinya harus berpura-pura kasihan atas kondisi Sophia.
'Bahkan penjelasanku nggak bisa memperbaiki reputasi buruk anak itu!'
Memalukan untuk debut di circle sosial melalui skandal seperti ini. Skandal ini akan seperti tag yang mengikuti Sophia di masa depan.
Pertunangan dengan Archduke juga akan berpengaruh.
Sekarang ini memang tidak ada kabar dari pihak Archduke, tetapi Rubisella diam-diam mengharapkan perpisahan itu.
Dampak ke reputasi keluarganya sangat besar, dan itu bukanlah sesuatu yang Rubisella harapkan sepanjang hidupnya.
Setelah semua kerja kerasnya hari ini, dia akhirnya sampai ke mansion Chanelia.
"Selamat datang, Nyonya Rubisella Frauss." Pemilik majalah mingguan menyambut Rubisella.
Rambut Chanelia dikepang mewah dengan bedak putih di kulit wajahnya, kalung mutiara berlapis-lapis, dan berlian besar berkelap-kelip di telinganya.
Rubisella tersenyum, Chanelia adalah ratu sosialita yang tangguh.
"Kamu sangat cantik hari ini, nyonya Frauss."
"Ho-ho, istri tidak pernah tua! Orang-orang masih akan mengira aku seorang gadis remaja." ada ketegangan di balik sapaan dan senyum sok itu.
Chanelia mengantar tamunya yang berharga ke meja yang sudah disiapkan dengan baik.
Tempat lilin yang dihiasi tanaman merambat, anggur harum, dan peralatan perak putih berkilau. Ini bukan undangan minum teh, melainkan undangan makan.
Rubisella berjalan dan duduk dengan cara yang anggun. "Terima kasih atas undangannya, Duchess"
"Tidak, aku baru saja menemukan sesuatu dan ingin membaginya denganmu."
Jika itu adalah sesuatu yang ingin dibagikan, mungkin dia hanya mencoba mengkonfirmasi rumor tersebut. Sama seperti banyaknya pertanyaan yang datang ke Rubisella hari ini.
"Kamu pasti sangat sibuk sejak kemarin."
"Ho-ho, aku belum bisa istirahat sepanjang hari sejak subuh."

KAMU SEDANG MEMBACA
Sejak Kapan Anda Menjadi Penjahat? (Novel Terjemahan)
RomanceTerlalu banyak novel yang dibaca membuatnya bingung telah masuki novel berjudul apa. Berbekal pengalaman membaca banyak novel, Sophia percaya tanpa ragu Duke Utara dengan rambut hitam, mata merah, dan wajah tampan yang sempurna adalah protagonis pri...