Chap 11. Daddy

119 7 0
                                    

Apa yang buat hati seorang ibu sakit?
Lihat anak yang dia lahirkan tertidur pulas dengan jarum infus tertusuk di lengan sebelah kiri.
Jujur hal itu membuat al merasa gagal jadi seorang ibu.

Al sampe di Indonesia jam 5 sore dia baru berangkat dari Singapura jam 3, karna ada drama baju keluarga yah sobek untuk acara selanjutnya jadi al harus bantu dulu walaupun itu bukan dari tim dia yang buat.

Al langsung bergegas memberhentikan taksi yang bandara untuk menuju rumah sakit. Dia sengaja ngga ngasih tau jo atau yang lain kalau dia sudah berangkat. Entah kenapa dia sedikit kesal sama jo karna terlalu lalai atau memang marhen lagi drop.
Naas karna weekend perjalanan macet, al baru sampe dirumah sakit jam 9 malam. Ruang vvip 287 ada tujuan al. Tanpa aba2 al langsung masuk pemasangan pertama yang dia lihat anak sulung nya sedang tertidur dengan nyenyak.

"Mammyyy" suara yang bungsu langsung membuat 2 mata orang dewasa tertuju sama al
"Hallo sayang"
"Mammy baru sampai"
"Iya"
"Kenapa ngga nelpon kita kak"
"Ngga kepikiran" al langsung bergegas ke ranjangnya sang anak sulung
"Marhen sudah minum obat" tanyanya
"Sudah di bujuk senja"
"Apa kata senja"
"Marhen kena tipes, dan ada keracunan makanan juga"
"Kok bisa"
"Maaf"
"Kok bisa jo"
"Aku teledor"
"Yah udah mau gimana lagi"
"Kak barang lu mana biar gue bawa kerumah"
"Ada diluar"
"Yah udah gue balik dulu besok pagi sebelum ke kantor gue mampir kesini"
"Mau nitip apa"
"Gue ngga ada eon"
"Kak?"
"Ngga"
"Oke gue pamit dulu, Harsen pulang ngga"
"Ngga Harsen disini aja jaga kakak"
"Yah udah oom pulang dulu. Kak, bang duluan yah Assalamuaikum"
"Walaikumsalam"

"Saya mammy sudsh makan"
"Sudsh tadi di belii. Daddy mcd"
"Bagus, sekarang Harsen tidur yah udah malam"
"Tapi Harsen mau jaga kakak"
"Kakak kan udah ada mammy dan daddy"
"Jadi Harsen tidur aja, besok kan sekolah"
"Eughhh, yah udah deh Harsen bobok yah"
"Iya sayang"
"Sayang mammy"
"Sayang Harsen juga" al langsung mengujami wajah sang anak bungsu dengan ciuman.
"Daddy Harsen tidur dulu"
"Gnight jagoan daddy"
Harsen langsung menuju sofa bed yang tersedia di kamar ini, jo sengaja milih kamar vvip karna untuk kenyamanan sang anak, apalagi Harsen yang tipe ngga mau pulang kalau kakak nya masih dirumah sakit. Di tambah lagi sang istri yang baru pulang pastinya butuh tempat yang nyaman

"Dari Singapura jam berapa"
"Jam 3"
"Kenapa ngga nelpon aku atau deon"
"Ngga sempat jo"
"Oke, sudah makan?"
"Belum! Gimana aku kepikiran makan kalau anak aku masuk rumah sakit jo"
"Tapi kamu perlu makan juga Yng, aku ngga mau kamu sakit loh"
"Mau aku pesanin makanan?" Tawar jo, al cuma geleng kepala
"Aku ngga lapar"
"Yng"
"Jo!"
"Kamu harus makan walaupun sedikit"
"Tapi jo aku beneran ngga nafsu"
"Alenta"
"Terserah kamu deh jo"
Jo cuma pasrah ini yang buat dia rasanya ingin marah, di saat anak atau dia yang sakit al selalu ngga peduli sama dirinya sendiri dia selalu sibuk ngurusin  mereka sampai lupa makan. Jo tau al melakukan itu karna dia ngga mau melihat 3 orang yang disayang sakit, tapi apa al pernah mikir jo juga sakit kalu lihat al lemes setelah selesai ngurusin semuanya.

Al bukan Wanita yang ngeluh karna pekerjaannya yang seabrek, entah kerjaaan di butik atau kerjaan  rumah ngurus jo dan anak-anaknya. Bahkan al pernah rela ngga tidur setelah mengurus jo dan anak2 sakit terus paginya harus meeting sama client. Tapi namanya manusia mau sekuat apapun pasti ada titik lemahnya yah al pernah tambah dan dirawat dirumah sakit selama 5 hari karna asam lambungnya naik, tapi namanya ibu dan istri al selalu memikirkan anak-anaknya dan suami.

"Aku udsh pesan soto untuk kamu"
"Habis makan kamu istirahat yah, yang jaga marhen aku aja"
"Aku ngga mau denger bantahan al, kamu istirahat yang cukup aku tau kamu capek, dan aku ngga mau kamu kumat lagi"
"Ehmm" ngga lama pintu ruangan marhen di ketok, jo langsung bergegas mengambil pesanan makanan yang di beli. Aroma soto berhasil membuat al tergugah seleranya dia langsung beralih ke meja makan yang tersedia di kamar, sebelumnya di mengecek si bungsu.

"Kalian terlahir makan apa"
"Sebelum marhen sakit, harsen Kepengen kebab"
"Yah udah aku belii', cuma aku ngga tau itu berpengaruh ke marhen"
"Senja tadi bilang apa"
"Marhen harus istirahat sampai Badanya bener pulih"
"Maaf"
"Buat?"
"Aku teledor ngga bisa jaga marhen" ucap jo dengan wajah sendu, al cuma memperhatikan wajah sang suami. Iya dia marah kecewa sama jo tapi dia ngga bisa terlalu marah karna mungkin marhen lagi drop aja ditambah 2 hari dia tinggal jadi kemungkinan makan mereka kurang terkontrol.

Marhen berbeda dengan Harsen dia ngga terlalu bisa makan makanan dari luar atau lagi makanan cepat saji. Kalau mereka makan diluar berempat al selalu yang menentukan tempat, tempat dimana semuanya dapat sesuai keinginan mereka.

"Jo tau ngga, aku sempat marah di perjalanan tadi"
"Kenapa kamu bisa ceroboh banget padahal aku ngga lama ninggalin kalian"
"Cuma aku mikir lagi marhen lagi drop disaat aku tinggal"
"Tapi aku terima kasih karna kamu cepat tanggap"
"Anggap aja kamu lebih belajar jo"
"Aku janji kedepannya aku bakal jaga kamu al dan anak2"
"Aku bakal lebih Protect untuk kalian"
"Aku janji"
"Beneran?"
"Iya" al senyum, bagi al jo udah melakukan semuanya menjadi suami yang baik dan daddy yang membanggakan, tapi ada kalanya jo ngerasa dia kurang perhatian ke anak dan istrinya karna pekerjaan. Padahal menurut hal jo kerja untuk mereka, walaupun kalau lagi padatnya jo ngga bisa diganggu sama sekali.
"Come to me" al langsung merentangkan tangannya menyambut sang suami dalam pelukannya, jo yang melihat tidsk akan melewatkan sedikit pun kesempatan dia langsung beranjak dan masuk kepeluka. Sang istri
"Thank you jo udah jadi suami serta daddy yang baik untuk aku, marhen dan harsen"
"Anytimw Dear"
"Ini ngga hadiah untuk aku gitu?"
"Kan udah aku peluk"
"Just hug?"
"Emang mau apalagi?"  Jo langsung memajukan wajahnya kearah wajah sang istri.
"Bibir  kamu memang candu buat aku Yng"
"Jangan mulai"
"Mau lagi ngga Yng?" Goda jo
"Ngga aku lapar"
"Makan aku aja mau ngga"
"Jo"
"Why"
"Aku lapar dan ini rumah sakit. Pikiran kamu cuci dulu sana pake alcohol"
"Gemes banget sih istri aku kalau lagi malu"
"Nanti kalah marhen sembuh dan pulang. Kamu ngga bakal aku lepas Yng"
"Dih bisa gitu"
"Bisa jo gitu"

Marhen Harsen vs daddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang