"Ehmmm"
"Baru bangun?"
"Iya"
"Jo udsh jam berapa bangun ih"
"Anak-anak dimana"
"Lagi diurusin deon""Harsennnnnnn mandi ngga"
"Bang jooo bangunnnnn""Yng aku tutup dulu yah,deon kayaknya kesusahan"
"Astaga kalian"
"Love you"
Pip"Libur gue gagal" monolog jo. Bapak 2 anak itu langsung beranjak dari tempat tidurnya. Lebih baik segera bangun dari pada harus dengerin ocehan adik iparnya melebih ocehan yang sang istri
"Kenapa sih eon pagi2 udah ngoceh aja"
"Lu baru bangun bang?" Pertanyaan itu terlempar pas lihati abang iparnya masih pake baju tidur dengan boxee gambar twetty
"Menurut lu"
"Daddy Harsen ngga mau mandi sama om D"
"Mau mandi sama siapa?"
"Mammy mana?"
"Mammy kan masih di Singapura"
"Harsen mandi sama daddy aja ah"
"Yah udah mandi sana sama daddy mu"
"Eon tolong bangunan marhen yah"
"Ehm" deon langsung menuju. Sedangkan jo langsung membawa Harsen ke kamar mandi maklum anaknya kalau mgga buru2 bisa kabur.Jujur ditinggal 2 hari sama sang ratu buat jo kewalahan makanya dia kemaren minta tolong sama Adek ipar nya untuk tidur di rumah. Sekalian bantu2 kerjaan rumah lah karna entah janjian atau gimana Mba Mba yang bantu2 dirumah izin ngga masuk karna anaknya masuk. Alhasil jo dibantu deon ngurus rumah seperti pagi ini. Untungnya sarapan sudah tersedia di meja makan.
Ngga sia-sia bawa adik ipar kerumah."BANG JOOOOOOO" teriak deon
"Oom kamu kenapa sih dek teriak aja"
"Ngga tau om D"
"Ya udah yuk mandinya entar telat lagi"
Jo langsung menggendong sang bungsu ke kamar walaupun si bungsu ini udah kelas 4 tapi tetap habis mandi harus digendong dulu baru mau keluar dari kamar mandi.
Baru banget keluar kamar mandi jo langsung dibuat heran sama kelakuan adik iparnya yang sibuk ngobarak anbrik kotak obat yang memang disediakan dirumah ini"Cari apa eon"
"Obat marhen"
"Ah marhen kenapa"
"Badannya panas bang"
"Lu lihat dulu sana gue mau cari obat" tanpa babibu jo langsung lari ke kamar si sulung dengan bungsu yang masih mengenakan handuk. Sampai di kamar si sulung jo langsung ngelihat anaknya meringkuk di dalam selimut
"Kakak kenapa"
"Dingin dad" jo langsung ngecek kening marhen dan betapa kagetnya jo, badan Marhen panasnya dan menggigil
"Bang obat marhen dimana" ucap deon yang baru datang enggan wajah panik
"Di kotak obat eon"
"Ngga ada gue udah nyari di kotak obat, lemari penyimpanan semua ngga ada"
"Astaga"
"Bang mending lu bawa marhen kerumah sakit deh senja kebetulan dinas pagi"
"Yqh udah gue bawa marhen dulu, lu nyusul yah nanti titip harsen"
"Harsen sayang sama om deon dulu yah daddy mau bawa kakak kamu" jo langsung menggendong anak sulungnya, jujur jo takut kalau udah sang kakak panas dingin seperti ini, ditambah lagi sang istri yang sedang jauh dari mereka jo tambah panikButuh waktu 35 menit untuk jo sampai dirumah sakit, di ruang igd senja sudah nunggu denga bankar rumah sakit
"Marhen Kenap bang"
"Aku ngga tau nia, pagi ini Badanya panas banget"
"Aku cek dulu yah, abang mending nelpon kak al deh"
"Iya, tolong marhen yah njq"
" iya bang" jo cuma bisa menunggu diluar ruang igd dengan menerap Allan semua doa untuk sang anak. Dia ngga tau penyebab marhen drop karna malamnya marhen masih sehat2 saja.SINGAPURA
"Mba minum dulu" bela datang membawa 2 cangkir, Yang satu kopi latte milik bosny, yang satu jasmine favorit dia
"Thank you bel" al langsung mengambil cangkir dengan satu tangannya, satu tangan lagi sibuk dengan handphonenya
"Belum di angkat juga sama bang jo mba?"
"Belum bel, jujur perasaan aku ngga enak"
"Mba tenang dulu yah, semoga semua baik2 aja"
Sejak di Singapura al bener2 ngga bisa tenang kepikiran sama 2 jagoan mereka, ini kali pertamanya mereka ditinggal sama daddynya, biasanya ada mamanya al atau mamminya jo yang datang bantu. Tapi mama dan mertuanya lagi pada sibuk bantu suami jadi terpaksa al ninggalin 2 jagoannya sama jo dan adiknya.
Tepatnya tadi pagi al perasaan al udah ngga fokus, rasanya kepengen pulang cuma tanggung jawab disini gede, tapi kepikiran sama kelurga. Dan ditambah telpon jo ngga ada jawaban sama sekali"Bel kamu udah urus tiket malam ini kan?"
"Sudah mba"
"Owh oke "
"Mba beneran ngga apa2 pulang sendiri"
"Iya lagian kalian butuh liburan jadi aku kasih jatah 3 hari disini"
"Aku udah bilang anak2 mba"
"Mereka bilang kalau memang mba pulang sendirian. Mending mereka pulang juga"
"Ngga enak sama mba kata mereka"
"Ngga bel, aku yang ngga enak kalau kalian pulang juga "
"Kalian udah kerja keras, anggap ini re Ward untuk kalian"
"Makasih mba"
"Sama2. Acaranya masih lama?"
"Masih"
"Oke habis ini beresin semuanya yah bel semua barang aku bawa kecuali barang pribadi kalian"
"Siap mba"
Ngga lama handphone al berbunyi memperlihatkan nama calon Adek ipar "senja"
"Hallo nja"
"Yng" al langsung menjauhkan telponnya sambil melirik bener ini no senja tapi kenapa yang angkat suara cowok, dan itu suara suaminya bukan adik ya
"Jo? Kamu kenapa nelpon dari hp senja"
"Kamu kapan pulang?"
"Malam ini"
"Bisa dipercepat pulang ya jadi siang atau sore"
"Nanti aku belii tiket"
"Why?"
Terdengar helaan napas berat dari seberang telpon
"Marhen kumat, aku ngga tau harus gimana yng"
"Dia butuh kamu sekarang" perjelas. Jo sukses buat al menegang ternyata perasaan dia dari tadi ngga enak karna anak sulung sakit. Dan sakit lama yang sudah jarang kumat kenapa harus kumat ketika dia jauh dari anakmu
"Sekarang marhen dimana"
"Dia lagi ditanganinya senja"
"Aku nelpon pake hp senja, karna hp aku tinggal dirumah"
"Kamu pulang yah, kalau client kamu marah aku bakal ganti rugi"
"Aku pulang jo"
Pippp"Bel tolong cariin tiket ke indo sekarang yah"
"Log mba kenapa?"
"Marhen kumat bel"
"Astaga Tunggu aku cari tiket dulu yah mba"
"Mau sekalian aku panitia ke client"
"No biar aku sendiri aja, kamu urus tiket aja tolong bel"
"Oke mba"Al langsung bergegas kembali ke kamar, dia langsung membereskan semua barang pribadi. Setelah selesai al langsung menemuhi client ya karna jujur ini kurang profesional yang dia kerjaka , tapi menyangkut anak al harus merelakan satu. Lagia acara mereka tinggal acara inti jadi ngga ap ditinggal ada bella dan tim juga. Bagi al anak2 nya terpenting dibanding nominal yang dj kasih client.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marhen Harsen vs daddy
FanfictionCerita kehidupan keluarga yang bahagia dengan 2 jagoan yang berbeda sifat dan kelakuan Berakhir dengan sebuah kebohongan besar yang menghancurkan semuanya Jovan Adrian Nayatama Alenza Viskha Yudhistra Marhensa Asrigrah Putra Nayatama Harsena Junianz...